![]() |
Ketua DPW Partai NasDem Bali IB Oka Gunastawa menginstruksikan jajaranya turut membantu pengamanan tempat ibadah |
DENPASAR– Partai NasDem Bali menginstrusikan kader berperan aktif dalam menjaga kondusivitas wilayah masing-masing termasuk membantu pengamanan tempat-tempat ibadah di Bali.
Pascateror Bom di Surabaya, jajaran NasDem Bali langsung meningkatkan kewaspadaan sebagaimana perintah DPP, untuk menggelar apel siaga dan pengibaran bendera setengah tiang sebagai tanda duka dan keprihatinan.
Bahkan, Ketua DWP Partai NasDem Provinsi Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa, menginstruksikan jajaran NasDem dan sayap partai di Bali dalam posisi siaga membantu pengamanan di Bali, pasca teror bom bunuh diri di Surabaya.
Untuk itu, telah disiagakan Baret (Barisan Reaksi Cepat) Garda Pemuda NasDem Bali, yang diinstruksikan membantu menjaga keamanan tempat-tempat ibadah di Bali, terutama menjelang masuknya Bulan Suci Ramadhan.
Kata Gunastawa, Baret Garda Pemuda NasDem akan ikut mengamankan tempat-tempat ibadah dan tempat strategis lain selama bulan puasa ini.
Itu wujud toleransi kepada umat beragama lain dalam melaksanakan ibadah dan ajaran agamanya,” kata Gunastawa, usai memimpin Apel Siaga Nasional mengibarkan Bendera Merah Putih setengah tiang di areal Kantor DPW Partai NasDem Provinsi Bali, Jalan Tukad Batanghari, Denpasar, Senin (14/5/2018).
Disebutkan, jumlahb personel Baret Garda Pemuda NasDem Bali sekira 580 orang. Nantinya mereka disebar ke tempat – tempat ibadah, seperti Masjid, Gereja dan objek vital lainnya di seluruh Bali.
Soal teknis lebih lanjut termasuk penjadwalannya selama bulan puasa akan diatur kemudian. Yang pasti, Baret akan menyebar di seluruh Bali.
“Pengamanan Bali harus diperketat dan semua pihak harus mendukung,” tegas Gunastawa yang pada Pemilu 2019 akan maju ke DPR RI.
Gunastawa mengungkapkan, masyarakat Bali punya pengalaman kelam dengan kejadian Bom Bali I dan Bom Bali II sehingga hal itu harus menjadi pelajaran berharga.
Untuk itu, diharapkan semua komponen masyarakat untuk senantiasa waspada, baik dengan lingkungan atau pihak-pihak yang dianggap mencurigakan.
“Saya kira ini bukan situasi biasa lagi. Ancaman teroris begitu nyata, bahkan bisa ke Bali. Jadi kita harus bersatu padu memeranginya,” tandas pria kelahiran Karangasem, Bali itu.
Gunastawa juga mendesak aparat keamanan di Bali, baik TNI maupun Polri, agar memberikan konsentrasi lebih pada objek wisata, tempat ibadah dan objek vital lainnya di Bali.
Apalagi, sebagai daerah tujuan wisata, Bali tentu perlu mendapat atensi dan pengamanan lebih. Aparat keamanan di Bali, diharapkan bisa melakukan pencegahan lebih dini.
“Tentu ini jadi tantangan kita semua. Kami harapkan aparat penegak hukum bisa melakukan tindakan yang lebih tegas dan awal, agar kejadian serupa di Surabaya dan Mako Brimob bisa kita hindari di Bali,” tutupnya. (rhm)