KabarNusa.com, Tabanan – Nelayan di Kabupaten Tabanan, Bali mengeluhkan turunnya harga lobster yang sebelumnya sempat menyentuh Rp 450 ribu/Kg, kini terjun bebas menjadi Rp 200 ribu/Kg.
Anjloknya harga lobster tersebut, tak pelak lagi membuat nelayan di kabupaten Tabanan yang selama ini mengandalkan pendapatan dari lobster merasa kelimpungan.
“Dari 10 unit bubu, hari ini saya hanya mendapat satu ekor lobster kecil ukuran 100 gram yang dihargai pengepul Rp 20 ribu,” ujar Wayan Kuanti, seorang nelayan di Yeh Gangga, Kamis (17/4/2014).
Menurut Kuanti, hasil yang diperolehnya tersebut tidak sesuai dengan biaya operasional karena untuk sekali melaut pasang bubu dirinya menghabiskan uang untuk beli 2 kg umpan ikan lemuru Rp 30 ribu dan 5 liter bensin Rp 35 ribu. “Kalau harga anjlok begini rugi pak cari lobster,” keluhnya.
Kuanti dan nelayan lainnya di Yeh Gangga tidak tahu pasti kenapa harga lobster anjlok. Padahal saat ini lobster sulit dicari. Harusnya kalau lobster langka harganya naik.
“Sekarang lobster langka, tapi harga kok malah anjlok,” Nyoman Darmadi, nelayan lainnya di Yeh Gangga.
Pengepul lobster di Yeh Gangga, Tabanan, Dewa Gede Ada Artana yang juga pemilik UD Tulus Lobster membenarkan harga lobster saat ini memang sedang rendah. Dirinya tidak tahu pasti apa penyebabnya, namun diduga karena negara-negara lain produksinya sedang melimpah.
“Lobster sudah menjadi komoditas ekspor. Kalau persediaan di pasaran luar negeri melimpah harga biasanya turun,” katanya menduga. (gus)