Karangasem– Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya menyatakan prosesi upacara Penyineban serangkaian Karya Ngenteg Linggih, Nubung Pedagingan, Pedudusan Agung dan Tawur Balik Sumpah di Pura Basukian Puseh Jagat, Besakih, Karangasem menjadi bukti Shrada Bhakti kepada para leluhur.
Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi tinggi saat menyaksikan betapa antusiasnya masyarakat Tabanan dalam mengikuti persembahyangan ini.
Prosesi Upacara Penyineban serangkaian Karya Ngenteg Linggih, Nubung Pedagingan, Pedudusan Agung dan Tawur Balik Sumpah di Pura Basukian Puseh Jagat, Besakih, Karangasem, dihadiri Bupati Sanjaya, didampingi Sekda, para Asisten dan sejumlah Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Kamis, 1 Januari 2024.
Revitalisasi Tambak Udang Bumi Dipasena Lampung, Kejar Target Produksi Nasional 2 Juta per tahun
Luar biasa, kata Sanjaya, semangat rakyat Tabanan dalam mengikuti persembahyangan, semuanya berkomitmen mengikuti rangkaian acara sejak awal.
“Ini membuktikan semangat kita dalam menjaga kerahayuan jagat Bali, dan juga menunjukkan shrada bhakti kita kepada para leluhur,” tandasnya.
Selaku Bupati, Sanjaya sangat berbangga dan menyampaikan apresasi yang tinggi.
Deklarasi Ganjar-Mahfud, Ketua DPC PDI Perjuangan Tabanan Kibarkan Bendera Abiantuwung Bersatu
Hadir bersama rombongan sekitar pukul 15.00 Wita, Bupati Sanjaya terlebih dahulu mesandekan dan kemudian dilanjutkan persembahyangan bersama usai sarana upakara penyineban dipersembahkan yang ditandai dengan ritual Nuwek Bagia Pula Kerthi.
Nampak pimpinan nomor satu di Tabanan saat itu penuh suka cita ketika turut dalam prosesi Nuwek yang diiringi dengan sorakan kegembiraan sebagai indikasi Karya berlangsung dengan lancar.
Tujuan utama ritual, untuk mengukuhkan atau memuliakan kembali kedudukan atau Linggih Niyasa tempat suci sebagai pemujaan Ida Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa, baik berupa padmasana, sanggah pemerajan ataupun pura setelah selesai dibangun.
Perkuat Hubungan Pemerintah dengan Masyarakat, Pemkab Tabanan Hadiri Persembahyangan Tawur Balik Sumpah di Pura Besakih
Selain itu, untuk memberikan penghormatan kepada Ida Bhatara yang berstana di Pura setempat serta untuk membersihkan diri dan memperkuat nilai-nilai spiritual diri sebagai umat.
Kehadiran Jajaran Pemerintah Tabanan saat itu mendapat sambutan yang sangat baik dari Pengempon Pura Basukian. I Wayan Sukarta selaku panitia karya yang saat itu ditemui di lokasi, sampaikan terima kasihnya atas kontribusi Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam mengikuti karya.
“Atas perhatian pemerintah Kabupaten Tabanan, Pura Basukian yang menjadi pengempon Kabupaten Tabanan, kami dari ketua panitia sangat mengucapkan terima kasih banyak. Kami merasa sangat bangga, karena penganyar Tabanan sangat antusias tiap harinya mencapai 300-400 orang di Besakih,” sebutnya.
Putri Indonesia Bali 2024 Diharapkan Mampu Membangun Citra Positif Pariwisata Pulau Dewata
Pihaknya bangga, karena dari 9 Kabupaten yang hadir, Krama dan MDA Kabupaten Tabanan nampak berkomitmen terus hadir dalam upacara nganyarin. Upacara ini disebutkannya dilakukan setiap 10 tahun sekali, dan ini merupakan kelanjutan dari Memungkah dan Nubung daging.
“Mudah-mudahan masyarakat Bali pada khususnya dan kami pengempon Pura Basukian bisa memberi kerahayuan dan keselamatan,” imbuhnya. ***