Tabanan – Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya menyatakan persaudaraan antara krama Badung dan Tabanan kompak bersatu sebagaimana terlihat saat digelarnya upacara Karya Ngenteg Linggih Pedudusan Alit Tawur Wrespati Kalpa Pura Sang Hyang Landu di Banjar Gelagah Puwun, Desa Kekeran, Kecamatan Mengwi.
Kehadiran Bupati Sanjaya itu juga mendukung pelestarian adat, tradisi, agama dan budaya yang merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan dibawah kepemimpinannya dalam mewujudkan visi dan misi Kabupaten Tabanan.
Upacara Karya Ngenteg Linggih Pedudusan Alit Tawur Wrespati Kalpa Pura Sang Hyang Landu di Banjar Gelagah Puwun, Desa Kekeran, Kecamatan Mengwi Digelar Senin 15 April 2024.
Alasan Kredivo Jadikan Bali Target Penetrasi Pasar
Dimana krama Pengempon Pura Sang Hyang Landu, sebagian besar merupakan warga Banjar Carik Padang, Desa Nyambu, Kediri, Tabanan.
Perwakilan anggota DPRD Tabanan, Sekda Tabanan, Sekda Badung, Asisten Perekonomian dan Pembangunan serta Jajaran Pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan, Camat Kediri hadir dalam kegiatan tersebut.
Hadir juga perangkat desa Abiantuwung, Desa Nyambu dan Desa Kekeran disertai Jero Mangku Lanang istri dan seluruh krama pengempon Pura yang kompak berkumpul penuh dengan semangat sradha bhakti.
Edukasi Digital, Telkomsel Dorong Nelayan Bali Manfaatkan Medsos untuk Pasarkan Hasil Tangkapan Ikan
Krama setempat menyambut hangat dilanjutkan pertunjukan tari-tarian mengawali kehadiran Bupati Sanjaya, sebelum mengikuti persembahyangan dan menyaksikan langsung rangkaian upacara sakral Melaspas dan Mendem Pedagingan yang dipuput Ida Pedanda Mas Timbul dari Griya Tengah Kaba-Kaba.
Karya Ngenteg Linggih yang puncaknya jatuh pada Buda Cemeng Langkir, 17 April 2024 mendatang ini merupakan bentuk gotong-royong dari masyarakat tiga Banjar Adat selaku Pengempon serta dana dari APBDes Kekeran.
Pur terletak di wilayah perbatasan Kediri Tabanan dan Mengwi Badung ini diempon oleh 55 KK dari Banjar Carik Padang, 45 KK Banjar Nyambu dan 10 orang Banjar Kekeran.
AMSI Bali dan APJII Sepakat Kolaborasi Kembangkan Industri Media dan Internet
Sanjaya melalui sambrama wacananya berikan apresiasi penuh atas semangat Krama adat Banjar Carik Padang, Banjar Nyambu dan Banjar Kekeran dalam mewujudkan upacara Dewa Yadnya dan menjalankan sradha bahkti dengan memperbaiki pura khayangan Sang Hyang Landu tersebut dengan Lascarya dan penuh rasa tulus ikhlas.
“Tujuan kita yang utama terhadap Parahyangan niki adalah bhakti, dan titiang lihat tadi, walaupun letaknya dimanapun, bhakti semeton titiang ring Carik Padang sareng ring Nyambu dan Kekeran terhadap kahyangan sane mapralingga niki bhaktinya sangat luar biasa.
Terbukti, titiang baru masuk, melihat parahyangannya niki megah pisan, upakara/upacaranya memargi, bagus dan luar biasa Karya Ngenteg linggih ini,” ujar Sanjaya.
Laporkan SPT Tahunan Tepat Waktu, Kepatuhan Wajib Pajak di Bali Tumbuh 8,51 Persen
Pimpinan kebanggaan Tabanan juga menilai, dari pelaksanaan Karya Ngenteg Linggih ini selain menunjukkan sradha bhakti masyarakat kehadapan Ida Bhatara/Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Selain itu, bentuk bakti kepada alam lingkungan dimanapun itu, serta bhakti kepada sesama. Hal ini sejalan dengan konsep agama Hindu, yakni Tri Hita Karana.
Apa yang sudah dan telah dibangun serta dijalankan upakara/upacara Ngenteg Linggih ini telah dijalankan dengan baik Krama.
Pameran Seni Rupa ‘Prana’ Lima Perupa Bali di Titik Dua Ubud
‘Baik krama titiang di Tabanan dan krama titiang di Badung sampun kompak bersatu, dua Kabupaten menyatu. Sungguh sangat luar biasa,” sambung Sanjaya.
Wayan Brana Yasa selaku Ketua Panitia Upacara atau Prawartaka Karya, menyampaikan ucapan terima kasihnya mewakili krama atas kehadiran Bupati Sanjaya beserta jajaran Pemerintah kabupaten Tabanan selaku Guru Wisesa serta bantuan yang telah diberikan dalam mendukung pembangunan pura Sang Hyang Landu.
Pihaknya berharap persatuan ini semakin solid guna mewujudkan program-program pembangunan kedepan ***