![]() |
ilustrasi (foto:Tempo) |
Kabarnusa.com – Orang tua di Kabupaten Jembrana, Bali perlu lebih mengawasi anak mereka utamanya seorang gadis agar tak salah pergaulan lantaran belakangan ini polisi mencium praktek transaksi ‘begituan’ melibatkan anak baru gede (ABG).
Dari razia yang digeber jajaran Polres Jembrana, mendapati para ABG masih berstatus pelajar yang terjerumus praktek terlarang itu.
Jika sebelumnya bisnis itu dilakukan dengan agak tertutup dan mengunakan jasa perantara, kini mulai merambah melalui BBM.
Para remaja yang bisa diajak ‘begituan’ ini biasanya mengumbar tawaran lewat kontak BBM yang dimilikinya. Bahkan ada yang terang-terangan menawarkan diri kepada teman-teman di BBM-nya.
Tarif yang ditawarkan pula relatif murah, berkisar antatara Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu untuk sekali pertemuan.
Hanya saja, traksaksi ini hanya bisa dilakukan siang hari, karena jika malam ABG ini kesulitan keluar rumah dengan dalih tidak dizinkan orang tua.
”Kalau malam saya tidak bisa om, karena tidak dikasih keluar sama bapak,” ujar DH (15), seorang ABG saat wartawan mencoba memancinginya lewat BBM, Sabtu (18/9/2015).
DH yang mengaku asal Kecamatan Negara dan masih duduk di kelas tiga SMP ini mengaku menyambi ‘begituan’ hanya sekedar memenuhi gaya hidup mengikuti teman-temannya.
“Kalau minta baik-baik kepada orang tua untuk beli HP bagus tidak mungkin dibelikani. Lebih baik saya cari uang sendiri,” dalihnya.
Lantas, apakah dirinya tidak takut berbadan dua?. Dengan enteng dia menjawab sudah sudah suntik KB di salah satu bidan yang ada di Kecamatan Negara.
Ngerinya, DH yang bertubuh kurus ini, mengaku tidak mewajibkan tamunya menggunakan alat pengaman saat mereka larut dalam kebersamaan. (dar)