Nilai-nilai Kepesantrenan Wujud Islam Nusantara

30 Mei 2016, 08:30 WIB

Kabarnusa.com – Penulis buku Islam Nusantara Ahmad Baso berharap nilai-nilai kepesantrenan bisa tersiar dalam pentas global mengingat, nilai-nilai kepesantrenan sebagai wujud Islam Nusantara.

“Nilai-nilai kepesantrenan seharusnya tersebar ke seluruh dunia,” harapnya saat diskusi out door di pesantren Alkahfi Somalangu Kebumen Jawa Tengah Minggu 29 Mei 2016.

Diskusi out door, menghadirkan pula M. Fathul Maskur (Hubungan Internasional PP GP. ANSOR).

Maskur berharap pesantren Alkahfi Somalangu Kebumen sebagai pesantren tertua yang telah menginspirasi hadirnya pesantren-pesantren di Indonesia, dengan menggelar kegiatan Alkahfi Intercultural Fair telah memberikan edukasi tambahan pada seluruh pesantren yang ada saat ini.

Pada saat sekarang ini banyak orang menilai keras ajaran Islam, pesantren tertua ini dengan acara AIF menegaskan sebaliknya.

Pesantren Alkahfi menampilkan berbagai budaya dari berbagai Negara, dengan para penampilnya beragama non Islam.

Pesantren Alkahfi sebagai pesantre tertua ini saat ini memperlihatkan apabila ajaran Islam itu seperti yang ditampailkan dalam acara AIF ini.

“Ratusan orang non muslim berjoged di panggung pesantren tertua ini. Inilah Islam,” paparnya.

Pembicara lain, Hariqo Wibawa Satria (Koordinator Komunitas Peduli ASEAN) menilai, sudah saatnya santri menjadi generasi uploader bukan downloader. Generasi santri produktif bukan konsumtif. Ia juga beranggapan, dengan era internet saat ini, setiap santri dituntut untuk menjadi diplomat.

“Setiap santri adalah diplomat. Jadi harus bisa memanfaatkan internet sebaik-baiknya,” katanya.

Debu melantunkan lagu dengan membawa nilai-nilai historis.

“Tatkala saat ini banyak yang melupakan sejarah, seperti anak lupa dengan kakeknya, namun penampilan Debu mengingatkan kita,” papar Fikri.

Debu dalam penampilannya merupakan penutup dari serangkaian acara Alkahfi Intercultural Fair yang diselenggarakan oleh pesantren Alkahfi Somalangu Kebumen.

Setelah pagi sebelumnya tampil 9 (sembilan) budaya dari sembilan Negara, yang diikuti diskusi outdoor. (des)

Berita Lainnya

Terkini