NU Distribusikan Bantuan kepada Warga Terdampak Banjir di Kalimantan Selatan

20 Januari 2021, 06:54 WIB

Bantuan LPBI NU didistribusikan kepada setiap warga terdampak banjir
khususnya yang berada di lokasi pengungsian di Kalimantan Selatan/ist.

Jakarta – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul
Ulama (LPBI NU) PWNU Kalimantan Selatan memobilisasi seluruh sumber daya
dimiliki untuk membantu masyarakat terdampak banjir di 5 (lima)
Kabupaten/Kota, yaitu Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Kabupaten Banjar
Baru, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tanah Laut.

Ketua LPBI NU PWNU Kalimantan Selatan Siti Tarawiyah mengatakan, beberapa saat
setelah terjadi banjir, relawan NU Peduli termasuk di dalamnya LPBI NU
Kalimantan Selatan langsung aktif memberikan bantuan.

Dukungan kepada masyarakat terdampak banjir dalam bentuk evakuasi warga,
distribusi makanan siap saji, bahan makanan pokok, air minum, family kita dan
hygiene kits. Bantuan tersebut didistribusikan kepada setiap warga terdampak
banjir khususnya yang berada di lokasi pengungsian.

Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan uluran tangan
sebab warga terdampak banjir masih belum bisa beraktivitas dan kesulitan
mendapatkan logistik yang mulai berkurang di lapangan.

“Kami tetap berikhtiar untuk terus melakukan aksi kemanusiaan kepada mereka
yang memerlukan dukungan dan bantuan,” kata Siti Tarawiyah dalam siaran pers,
Selasa (19/1/2021).

Pihaknya berkomitmen membantu seluruh warga terdampak banjir dengan berbagai
upaya dan usaha yang dapat dilakukan.

Tanpa diminta oleh siapa pun NU pasti bergerak. Sebab, masalah kebencanaan dan
kemanusiaan menjadi salah satu fokus LPBI NU Kalimantan Selatan dalam
melakukan pengabdiannya.

Sekretaris LPBI NU PBNU Yayah Ruchyati, meminta kepada relawan untuk terus
menjaga kondisi kesehatannya, terlebih saat ini masih dalam situasi pandemi
Covid-19.

Protokol kesehatan harus terus diterapkan oleh para relawan LPBI NU di seluruh
daerah yang saat ini melakukan aksi kemanusiaan khususnya di Kalimantan
Selatan, di Sulawesi Barat, maupun di beberapa daerah lain yang terdampak
bencana.

“Evakuasi dan penyelamatan kepada warga terdampak di daerah bencana terutama
anak-anak dan perempuan harus diutamakan,” tutur Yayah,’

Selain kebutuhan logistik, pelayanan kesehatan juga perlu menjadi perhatian
dalam kegiatan penanganan dampak bencana di lokasi bencana. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini