OJK Bali Tekankan Transformasi BPR-BPRS untuk Stabilitas Ekonomi Daerah

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali terus mengakselerasi penguatan peran Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) sebagai motor penggerak inklusi keuangan

21 Mei 2025, 07:51 WIB

Denpasar– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali terus mengakselerasi penguatan peran Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) sebagai motor penggerak inklusi keuangan, guna mendukung stabilitas perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pelaku usaha.

Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, dalam sambutannya pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dan Seminar Perbarindo Bali 2025 bertajuk “Tantangan dan Peluang BPR-BPRS dalam Menghadapi Kondisi Geopolitik dan Ekonomi Nasional”, menekankan urgensi peningkatan pembiayaan bagi sektor produktif. “Dalam mewujudkan Ekonomi Kerthi Bali, BPR-BPRS perlu memperluas akses pembiayaan tidak hanya ke sektor properti, tetapi juga ke sektor pertanian dan UMKM, guna memastikan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujar Kristrianti.

Lebih lanjut, ia menggarisbawahi dinamika perekonomian global yang terdampak ketidakpastian geopolitik serta perlambatan ekonomi dunia, menekankan pentingnya peningkatan daya saing BPR-BPRS agar tetap tumbuh dan berkontribusi terhadap stabilitas keuangan daerah. “Sebagai salah satu elemen utama dalam ekosistem keuangan daerah, BPR-BPRS harus terus memperkuat fundamental bisnisnya agar mampu bertahan dan berkembang di tengah tantangan global,” imbuhnya.

Dalam forum tersebut, Asisten Perekonomian dan Pengembangan Sekda Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani, turut mengapresiasi upaya Perbarindo Bali dalam memperkuat peran BPR-BPRS sebagai pilar ekonomi daerah. Ia menekankan bahwa sinergi antara lembaga keuangan dan regulator menjadi kunci dalam menjaga stabilitas dan akselerasi pertumbuhan ekonomi Bali.

Senada dengan hal itu, Ketua DPD Perbarindo Bali, I Ketut Komplit, menegaskan bahwa Rakerda ini menjadi momentum strategis bagi industri BPR-BPRS untuk merumuskan strategi adaptasi terhadap ketidakpastian ekonomi global.

“Di tengah lanskap ekonomi yang terus berubah, penting bagi BPR-BPRS untuk tetap waspada, responsif terhadap dinamika pasar, serta mampu memanfaatkan peluang guna memastikan keberlanjutan bisnis,” tutur Komplit.

Perbarindo Bali juga menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekosistem industri jasa keuangan melalui kerja sama dengan pemerintah dan regulator, guna menciptakan lingkungan usaha yang kondusif bagi pertumbuhan BPR-BPRS.

Sinergi ini diharapkan dapat mendorong terciptanya industri jasa keuangan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan, serta mampu memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian daerah. ***

Berita Lainnya

Terkini