OJK: Industri BPR-BPRS Dituntut Adaptif dan Resilien Hadapi Perubahan Perilaku hingga Ekspektasi Masyarakat

Industri BPR dan BPRS masih menghadapi tantangan baik global dan domestik yang bersumber dari eksternal, maupun tantangan struktural yang bersumber dari internal BPR dan BPRS.

28 Mei 2024, 05:35 WIB

Pada tahun ini, perayaan hari BPR-BPRS ditekankan pada upaya meningkatkan awareness masyarakat, regulator dan pemerintah terhadap keberadaaan BPR-BPRS di Bali, sehingga memperkuat branding positif BPR-BPRS di mata masyarakat dan mendorong minat masyarakat untuk menggunakan jasa dan produk BPR-BPRS.

Acara diawali Fun Walk yang dihadiri 10.000 peserta dan dilepas oleh Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Bali, Pj. Bupati Klungkung dan Ketua DPD Perbarindo Bali.

50 UMKM berpartisipasi menjual produknya sebagai bentuk sinergi yang kuat antara industri keuangan dan pelaku usaha kecil.

Survei Bank Indonesia April 2024, Konsumen Yakini Ekonomi Bali Membaik

Kemeriahan acara juga didukung oleh bazar sembako subsidi sebesar Rp25.000,00, sehinga masyarakat hanya membayar Rp100.000,00 untuk 1 paket sembako.

Dengan jumlah 131 BPR-BPRS yang tersebar di seluruh Bali, telah mampu menunjukan perkembangannya dengan total aset per triwulan I 2024 sebesar Rp20,73 triliun, dan menyerap dana pihak ketiga sebesar Rp16,49 triliun, serta menyalurkan kredit sebesar Rp12,95 triliun.

Hal ini mencerminkan kinerja BPR-BPRS tetap resilien dan terjaga stabil yang didukung dengan permodalan yang kuat (CAR 34,17%), kondisi likuiditas yang stabil dengan (CR 14,92%) dan profil risiko yang terjaga (rasio NPL 14,11%).

Kebun Raya Bali Revitalisasi Taman Begonia, Jadi Wisata Edukasi Tingkatkan Kunjungan

Melalui sinergi dan kolaborasi BPR-BPRS melalui wadah Perbarindo Bali, diharapkan dapat meningkatkan akses keuangan dan permodalan masyarakat, yang pada akhirnya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Bali. ***

Artikel Lainnya

Terkini