![]() |
Kepala OJK Provinsi Bali Zulmi dan Bupati Gianyar AA Beratha (foto:istimewa) |
Kabarnusa.com – Keberadaan Lembaga Jasa keuangan (LJK) mulai dilirik masyarakat Bali dalam bertransaksi ekonomi dalam memenuhi kebutuhan mereka selain perbankan.
Kepala OJK Provinsi Bali Zulmi mengatakan, kecendrungan masyarakat di Bali, sebagian besar masih mempercayakan Perbankan sebagai instrument transaksi ekonomi.
Kendati begitu kata Zulmi, bukan berarti layanan lainnya kurang diminati.
Jadahal, jasa keuangan lainnya tidak kalah penting manfaatnya terhadap kebutuhan masyarakat.
“Kini sudah mulai banyak masyarakat yang tertarik mencoba instrumen LJK selain Perbankan,”ucap Zulmi belum lama ini dalam kegiaannya di Gianyar.
Saat ini, LJK di Provinsi Bali jumlahnya cukup banyak, mencapai 321 perusahaan yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu 191 bank, 117 industri keuangan non bank, dan 13 perusahaan efek.
Rinciannya adalah 53 Bank umum (723 kantor), 138 BPR (300 kantor), 65 perusahaan asuransi (111 kantor), 2 dana pensiun, 47 perusahaan pembiayaan (88 kantor), 1 perusahaan pegadaian (22 kantor), 2 perusahaan penjaminan, dan 13 perusahaan efek,”jelasnya.
Di pihak lain, Zulmi mengatakan, saat ini, masih banyak masyarakat awam yang kerap tergiur dengan iming – iming investasi bodong yang menjanjikan hasil diluar logika ekonomi.
Kondisi itu disebabkan, minimnya pengetahuan masyarakat terhadap keberadaan lembaga jasa keuangan (LJK) yang formal.
Untuk itu, sosialisasi sangat diperlukan dala upaya mengenalkan keberadaan lembaga keuangan terhadap lapisan masyarakat.
”Tahun ini, OJK fokus sosialisasi kepada pelajar, mahasiswa dan akademisi,”ungkapnya.
Ini merupakan upaya OJK melakukan edukasi keuangan sedini mungkin. Sehingga, diharapkan setiap pelajar memiliki pengetahuan dasar, dalam menggunakan produk LJK. Juga mendorong budaya menabung dan investasi sejak dini.
Dalam edukasi tersebut, Zulmi menggandeng pihak – pihak dari Perbankan, Asosisasi Asuransi Umum, Bursa Efek Indonesia, dan lainnya.
Sasarannya adalah memberi pengetahuan sejak dini, dan menghadirkan solusi yang perlu ditawarkan kepada masyarakat.
”Kemana idealnya masyarakat menyimpan uangnya, sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan,”kata dia.
Dalam kegiatan OJK Bali memberikan edukasi dan sosialisasi keuangan terhadap ratusan siswa SMA/SMK se-Kabupaten Gianyar di aula SMKN 1 Gianyar, Selasa (29/9).
Kegiatan bertujuan mengenalkan literasi jasa keuangan sejak dini, agar para pelajar dan akademisi lebih paham terhadap pengelolaan dan industri lembaga keuangan formal di Bali. (gek)