Omset Sejak Relokasi Anjlok, PKL Malioboro Ingin Kembali Berjualan ke Selasar

Pedagang Teras Malioboro 2 nekat akan berjualan di sepanjang selasar Malioboro karena mereka merasa dirugikan dengan kebijakan rencana relokasi.

15 Juli 2024, 15:56 WIB

Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Benny Suharsono membantah hal itu karena sebelumnya pemerintah melibatkan perwakilan para pedagang Teras Malioboro.

Penjabat (PJ) Walikota Yogyakarta Sugeng Purwanto mengatakan agar para pedagang untuk bersabar karena pembangunan lapak baru masih berproses.

Disampaikan, karena masih awal, masih pengkondisian jadi belum clear. Namun sambil menunggu ditegaskan hal ini merupakan tanggung jawab bersama antara Kota dan Pemda DIY.

Puluhan Anak Difabel Tertolak PPDB Jalur Disabilitas di Yogyakarta, SIGAP Lakukan Edukasi

Apapun kebijakan itu bisa melahirkan pro dan kontra.

“Tolong dicatat tidak ada satu kebijakan pemerintah pun yang akan merugikan masyarakatnya”, kata Sugeng kepada Purwanto wartawan di Burza Hotel Yogyakarta, Senin 15 Juli 2024.

Kalau saat ini masih terasa belum ada pendapatan sebagaimana yang diharapkan, hal itu proses, membutuhkan waktu.

Dikunjungi KSP, Pemprov Bali Jelaskan Soal Isu Keamanan dan Ketertiban WNA

Terkait pemindahan pedagang yang semula di selasar berpindah ke TM 2, ia menegaskan hal itu dilakukan untuk menjaga kelegalitas UMKM.

Penataan diteras sebenarnya memberikan aspek legal kepada para UMKM. Jika dahulu hanya UMKM biasa, tapi begitu masuk di teras Malioboro mereka menjadi tenant.

Stakeholder terkait agar untuk memberikan fasilitas promosi kepada para Pedangang Teras Malioboro. Langkah ini dilakukan untuk bersama-sama mewujudkan performa Yogyakarta yang istimewa dimata dunia, mengingat Malioboro dinobatkan sebagai sumbu filosofis.

IJK Bali Nusra Terjaga Stabil, Penyaluran Kredit Capai Rp219,54 Triliun

Apabila, wajah Kota Yogyakarta dalam hal ini Malioboro sebagai sumbu filosofis bagus, maka dimata dunia akan mengatakan Yogyakarta merupakan kota yang top dan istimewa.

Ditegaskan pada intinya ditata dahulu, agar bagaimana kedepannya seperti promosi dan lain-lain kan kami punya alat yang namanya SOPD atau stackholder terkait (seperti kominfo, perdagangan, korperasi) aspek permodalan, hingga perguruan tinggi.

Hal ini, bersama-sama membangun Jogja sehingga harus tata betul supaya tidak merugikan masyarakat.

Jumlah Investor Pasar Modal di Bali Nusa Tenggara Tumbuh Dua Digit pada Mei 2024

“Itu tujuan pemerintah kan seperti itu”, ujar Sugeng Purwanto.

Jika wajah Kota Yogyakarta sebagai sumbu filosofis bagus, dunia akan mengatakan Jogja memang top dan istimewa.

“Tapi kalau face dari sumbu filosofis atau kota sendiri (terutama Malioboro) sudah tak bagus semua ikut imbasnya,” dalih Sugeng Purwanto.

2.559 Konsumen Nikmati Mudik Balik Bareng Honda ke Semarang dan Yogyakarta

Jika kinerja pemerintah tak bisa berjalan dengan baik tanpa dukungan semua pihak termasuk para pedagang/UMKM.

Pihaknya mengajak semua pejabat pemerintah, pedagang teras Malioboro dan masyarakat untuk bersama-sama melakukan kebijakan yang persuasif agar penaataan disumbu filososif Malioboro yang digarap ini dapat mencapai tujuan Kota Yogyakarta yang tertib, aman, damai, dan ekonominya tumbuh melalui UMKM.

Sugeng Purwanto mengajak semua pihak para pedagang menerima penataan di sumbu filosofis Malioboro.

Pj Gubernur Mahendra Jaya Harapkan ‘Culture Run’ Jadi Kalender Tahunan ‘Sport Tourism’ di Bali

Harapannya semua bisa saling dorong/mendukung, saling berkontribusi menuju harapan sesuai yang kita inginkan menciptakan Kota Yogyakarta yang tertib, aman, damai.

“Ekonominya tumbuh melalui UMKM, filosofisnya bisa dipertahankan,” demikian Sugeng Purwanto. ***

Berita Lainnya

Terkini