Pameran Lintas Generasi Seni Rupa Tutur Nyatur di Bali

16 September 2015, 01:00 WIB
Tutur%2BNyatur Nyoman%2BWirata%2B%25282%2529
Perupa Bali Nyoman Wirata.

Kabarnusa.com – Empat perupa sekaligus guru kesenian hingga dosen lintas generasi menggelar pameran bersama  dalam tajuk “Tutur Nyatur”.

Pameran dibuka pada Rabu (16/09/2015) pukul 18.30 Witadi Bentara Budaya Bali, Jln. Prof. Ida Bagus Mantra 88A Ketewel, Gianyar.

Para perupa tersebut adalah I Wayan Santrayana (50), Wayan Sudiarta (46), I Made Bakti Wiyasa (41), dan Nyoman Wirata (58).

Selain memiliki kesamaan sebagai seniman, juga sama-sama berlatar sebagai pendidik (guru, dosen dan gu)ru kesenian).

Mereka mampu melampaui beban profesi sebagai sosok yang patut digugu dan ditiru melalui berbagai karya laiknya seniman.

Pameran akan dibuka Prof. Dr. IBG Yudha Triguna, Selain menampilkan karya rupa dua dimensi dan instalasi, pembukaan pameran juga akan dimaknai dengan pementasan “End Game” oleh Sanggar Cudamani.

Adapun sebagai damatur adalah Cok Sawitri dan sebagai sutradara ialah Dewa Ayu Eka Putri. Naskah “End Game” yang dipentaskan kali ini merupakan karya Samuel Beckett, terjemahan Cok Sawitri.

“Pameran akan berlangsung hingga 23 September mendatang. Dalam pameran kali ini, kita dapat melihat bahwa masing-masing perupa berupaya untuk menghadirkan kekhasan ekspresi rupanya yang sejalan dengan konsep Tutur Nyatur,” ungkap Juwitta Lassut, staf Bentara Budaya Bali dalam siaran persnya kepada Kabarnusa.com, Selasa 15 September 2015.

Sebagaimana lazimnya seorang seniman, di dalam fikirannya selalu menggelantung sejuta pertanyaan, entah yang bersentuhan langsung dengan kehidupan pribadinya atau persoalan-persoalan di luar dirinya. Pertanyaan demi pertanyaan itu pula yang kemudian menjadi kegelisahan kreatif mereka.

I Nyoman Wirata yang merupakan seorang pensiunan guru sekaligus perupa, menjadikan karya sastra sebagai sumber inspirasinya.

Wirata dikenal akrab dengan dunia kepenyairan dan kesusastraan. Alhasil, sosok figur, benda, situasi hadir dalam media visual sebagai hasil pembacaannya terhadap karya sastra. (gek)

Artikel Lainnya

Terkini