Pandemi Covid-19 di Yogyakarta, Banyak Pekerja Banting Stir Menjadi Pedagang

9 September 2020, 09:01 WIB
Banyak pedagang dadakan mencoba peruntungan bisnis di pinggir jalan
seperti di seputaran Stadion Maguwoharjo, Sleman/Agus Nugroho Purwanto

Yogyakarta – Pandemi virus corona atau Covid-19 selain mengakibatkan
banyaknya para pekerja yang kehilangan mata pencaharian namun bagi sebagian
orang justru bencana ini membuka kesadaran baru untuk tidak menyerah.

Situasi
serba sulit ini, dijadikan momentum bangkit menjadi wirausaha baru sebagai
pedagang mulai menjajakan pakaian, sembako hingga kuliner.

Bulan Febuari 2020, dunia mengalami pandemi covid 19. Indonesia tak luput
menjadi salah satu negara yang merasakan dampak dari pandemi ini. Dimana
mengakibatkan banyaknya para pekerja yang kehilangan mata pencahariannya
dikarenakan tidak beroperasinya perusahaan perusahaan tempat mereka bekerja.

Keputusan pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
menjadi ‘momok’ tersendiri bagi para pelaku usaha di Indonesia yang terpaksa
menghentikan kegiatan usahanya.

Seiring keluarnya kebijakan pemerintah untuk mengurangi kegiatan di luar rumah
atau tetap tinggal di rumah  atau Stay at Home. Hal ini mengakibatkan
banyaknya perusahaan memutuskan untuk merumahkan atau bahkan mengakhiri
kontrak kerja dengan para pekerja.

Dengan kondisi seperti ini, tentu saja masyarakat tidak akan mampu untuk
berdiam diri begitu saja. Untuk sapat tetap bertahan hidup, masyarakat mulai
melakukan aktivitas di luar dengan tujuan mendapatkan penghasilan lagi.

Berbagai cara seperti mencari pekerjaan baru atau membuka lapangan pekerjaan
harus ditempuh agar tetap dapat bertahan hidup. Salah satu cara yang mudah
saat ini adalah dengan berdagang dengan memanfaatkan media sosial secara
online.

Saat ini, jika merujuk ke dunia maya, maka akan banyak ditemui pedagang baru
yang bergerak di bidang online.

Tak kalah dengan bisnis secara online, para pekerja yang sebelumnya memiliki
rutinitas pekerjaan di perusahaan namun ada yang dirumahkan bahkan PHK,
mencoba bangkit kembali setelah  enam bulan sejak Maret 2020, tidak
memiliki aktivitas pekerjaan.

Mereka mulai menata perekonomian keluarga dengan mulai membuka usaha atau
mulai mencari pekerjaan baru. Bagi tenaga kerja yang membuka usaha baru dapat
memilih untuk berjualan secara online maupun konvensional.

Salah satu imbas covid 19 ini, saat ini banyak bermunculan pedagang dadakan
yang di lingkungan mereka. Hal ini terjadi karena adanya desakan
kebutuhan hidup agar dapat melanjutkan dan membangun kembali perekonomian
keluarga.

Salah satu contoh terdapat pedagang dadakan dari seorang karyawan bank swasta
yang mulai berjualan ikan laut segar dipinggir Jalan Kaliurang timur, pedagang
buah buahan yang berada di sekitar Stadion Maguwoharjo, Sleman dan pedagang
pakaian yang menggunakan kendaraan pribadinya untuk menggelar barang
dagangannya.

Alasan memilih berdagang menurut salah seorang pedagang yang ditemui,
untuk bangkit kembali setelah keluar dari pekerjaan sebelumnya.

Sebagaimana penuturan Diah, yang suaminya memilih mundur dari salah satu
bank swasta, terpaksa harus segara membuat pondasi membantu ekonomi keluarga.
Diah banting stir mendirikan kios ikan laut segar diberi nama ” Ikan laut
segar Bakir” yang baru memulai usaha bulan Juli 2020.

“Ada peluang untuk bangkit lagi dengan berdagang ikan laut, pandemi ini bukan
akhir dari perjalanan hidup, sehingga meyakini bahwa masih banyak kesempatan
dan peluang yang akan diperoleh jika mampu mencoba,” tutur Diah dalam
perbincangan ringan dengan Kabarnusa.com, Selasa 8 September 2020.

Selain Diah, keputusan serupa diambil Aris yang sudah 3 tahun menjadi seorang
driver online. Karena virus corona dan pembatasan ruang gerak oran, sepi
pesanan praktis tidak bisa mengandalkan lagi dari usaha jasa drivernya.

“Orderan sepi, saya mencoba usaha kuliner menjual nasi boks woku khas Manado
di pinggir jalan,” tutur Aris. Diah dan Aris adalah salah satu contoh pedagang
dadakan imbas dari pandemi virus corona dengan menciptakan lapangan kerja
sendiri.

Masih banyak lagi para pemuda dan pemudi yang ingin segera bangkit dari
keterpurukan akibat pandemi covid19, ada yang memulai posting sayur mayur dan
buah buahan secara online.

Tidak ada manusia yang hanya menjadi penonton kehidupan, dibekali pikiran dan
tuntutan hidup, perjalanan akan tetap berjalan, sebelum denyut nadi
berhenti.(anp)

Berita Lainnya

Terkini