Pandemi COVID-19, Tekanan Inflasi di Bali Meningkat Selama Juni 2020

2 Juli 2020, 07:19 WIB

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho/ist

Denpasar – Di tengah pandemi virus corona COVID-19 Bank Indonesia mencatat tekanan harga di Provinsi Bali pada bulan Juni 2020 menunjukkan peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya.

“Inflasi didorong oleh peningkatan tekanan harga pada kelompok inflasi inti, sementara kelompok barang yang harganya diatur pemerintah (Administered Price) dan kelompok bahan pangan (Volatile Food) masih mengalami deflasi,” terang Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho dalam rilis Rabu 1 Juli 2020.

Core Inflation pada bulan Juni tercatat sebesar 0,24% (mtm), meningkat dibandingkan dengan bulan Mei yang deflasi sebesar 0,31% (mtm). Peningkatan ini terjadi utamanya didorong oleh peningkatan harga emas perhiasan.

Kata Trisno, naiknya harga emas perhiasan sejalan dengan peningkatan harga emas dunia seiring dengan resurgence Covid-19 di beberapa negara.

Selain emas perhiasan, harga beberapa komoditas dalam kelompok peralatan rumah tangga seperti pasta gigi dan diapers juga menunjukkan peningkatan.

Pada bulan ini komoditas Volatile Food masih mengalami deflasi sebesar 0,25% (mtm), tertahan jika dibandingkan dengan Mei 2020 (-1,20%, mtm).

Penurunan terdalam terlihat untuk bawang merah, cabai rawit, bawang putih, minyak goreng, dan sawi hijau. Turunnya harga bawang merah terjadi setelah normalisasi harga pasca Hari Raya Lebaran, dimulainya panen bawang merah di sentra produksi serta distribusi yang lancar.

:Khusus untuk komoditas daging ayam ras masih menunjukkan peningkatan harga meskipun peningkatannya tidak signifikan,” sambungnya.

Selanjutnya, tekanan harga untuk komoditas Administered Price tercatat deflasi sebesar 0,10% (mtm). Penurunan tekanan harga disebabkan oleh turunnya tarif angkutan udara pasca meningkat signifikan pada bulan Mei.

Penurunan ini tertahan karena adanya kenaikan tarif angkutan antar kota mulai meningkat seiring dengan dimulainya normalisasi kegiatan ekonomi.

TPID Kabupaten dan Provinsi terus berupaya untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga di masyarakat. TPID rutin melakukan sidak dan operasi pasar di beberapa kabupaten/kota, utamanya dalam menghadapi penyebaran Covid-19 di Bali.

Tidak hanya itu, TPID juga akan melakukan gerakan Lumbung Pangan untuk memastikan distribusi kepada seluruh lapisan masyarakat di Bali. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini