Panen Raya Tebu di Sleman: Gibran Targetkan Swasembada Gula Penuh 2028

Wapres Gibran menegaskan komitmen pemerintah untuk mencapai swasembada gula penuh pada tahun 2028,

8 Juli 2025, 19:03 WIB

Sleman – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, hari ini menyerukan semangat kebangkitan pertanian Indonesia dalam acara Panen Raya Tebu dan Rembuk Tani di lahan ketahanan pangan TNI AU, Wotgaleh, Sleman.

Di hadapan ribuan petani dan pejabat tinggi, Gibran menegaskan komitmen pemerintah untuk mencapai swasembada gula penuh pada tahun 2028.

Acara yang turut dihadiri oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf, serta Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi ini menjadi momentum penting untuk menggalang kekuatan demi ketahanan pangan nasional.

Dalam sambutannya yang penuh semangat, Gibran menekankan, “Kepada Pak Wagub dan Pak Bupati, saya titip agar pusat dan daerah bisa terus bersinergi. Program swasembada ini tidak akan berhasil tanpa kerja bersama.”

Ia optimis bahwa target swasembada gula konsumsi pada 2026 dan swasembada penuh pada 2028, seperti tercantum dalam Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, dapat tercapai asalkan seluruh pihak bekerja dalam satu visi.

“Kalau sinergi pusat dan daerah terus ditingkatkan, insyaallah tahun depan kita bisa swasembada gula konsumsi,” imbuhnya.

Modernisasi Pertanian: Keniscayaan untuk Hasil Maksimal

Sorotan lain dari kunjungan Wapres adalah demonstrasi penggunaan drone pertanian berbasis kecerdasan buatan (AI). Gibran menegaskan bahwa modernisasi adalah keniscayaan dalam pertanian masa depan.

“Kalau kita ingin hasil maksimal, kita harus berani modernisasi. Alat seperti ini harus tersedia di lapangan. Ini permintaan langsung dari para petani saat kunjungan sebelumnya,” ujarnya.

Tak hanya itu, Gibran juga secara lugas menyoroti berbagai kendala klasik sektor pertanian, seperti harga komoditas yang fluktuatif, distribusi pupuk, hingga praktik mafia pertanian.

“Persoalan-persoalan seperti ini akan kita selesaikan. Kita harus memastikan petani mendapat akses yang adil dan produktivitas meningkat,” janji Gibran.

Wapres juga mendorong keterlibatan generasi muda dan akademisi dalam mendukung pertanian modern, khususnya di DIY yang dikenal memiliki potensi riset dan sumber daya manusia yang kuat.

Komitmen Bersama Menuju Swasembada Gula

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang mendampingi Wapres, menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia bisa mencapai swasembada gula konsumsi pada 2026 dan gula industri dalam tiga hingga empat tahun ke depan.

Kuncinya, kata dia, ada pada peningkatan kadar rendemen tebu melalui peremajaan varietas. “Masih banyak petani yang menanam berbagai varietas dalam satu lahan, yang menyebabkan rendemen turun.

Kita target tiga tahun bongkar ulang seluruh Indonesia,” jelas Amran. Kementan RI berencana meremajakan tanaman tebu di lahan seluas 500 ribu hektare dalam tiga tahun ke depan.

Senada, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menegaskan komitmen perusahaannya dalam mendukung program prioritas pemerintah.

“Selama enam bulan terakhir, kami telah menyelenggarakan 92 rembuk tani di berbagai daerah. Ini menjadi wadah bertukar informasi, berbagi inovasi, dan memperkuat produktivitas pertanian nasional,” ujarnya.

Rahmad juga mengapresiasi upaya pemerintah dalam penyederhanaan regulasi pupuk, yang berdampak pada peningkatan distribusi pupuk bersubsidi hingga 3,9 juta ton – angka tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Ia bahkan menyebut pupuk ZA untuk tanaman tebu akan segera dimasukkan ke dalam daftar pupuk bersubsidi. “Kami berterima kasih kepada TNI AU atas dukungan lahan dan semua pihak yang terlibat.

Bersama, kita optimistis menuju swasembada gula nasional,” pungkas Rahmad, menutup acara dengan optimisme tinggi.

Dengan semangat sinergi, modernisasi, dan komitmen kuat dari seluruh pihak, target swasembada gula penuh Indonesia pada 2028 tampak semakin realistis. ***

Berita Lainnya

Terkini