Kabarnusa.com – Pangadam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Torry Djohar Banguntoro mengingatkan semua pihak akan bahaya perang baru di masa mendatang yang dengan disebut ‘proxy war’.
Perang baru itu, lebih berbahaya ketimbang perang konfrontasi langsung sebagaimana terjadi selama ini.
“Perlu dipahami saat ini sifat dan karakteristik perang telah bergeser, ancaman dalam bentuk perang konvensional jelas tidak mungkin,” kata Pangdam Torry saat pembekalan Mahasiswa Unhan yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Dalam Negeri di Provinsi Bali bertempat di Kantor Gubernur Bali, Senin (23/3/2015).
Dia melanjutkan, demi tuntutan kepentingan negara atau kelompok tertentu telah menciptakan berbagai macam jenis perang baru. Perang baru itu, antara lain perang asimetris, perang hibrida dan perang proxy.
“Proxy (Proxy War) adalah konfrontasi antara dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung,” katanya mengingatkan.
Alasannya untuk mengurangi resiko konflik langsung yang berdampak pada kehancuran fatal.
Pangdam memaparkan meteri mulai dari posisi Geografi Indonesia yang terdiri dari beribu pulau membentang dari Sabang samapai Merauke dan sangat kaya dengan kekayaan alam.
Tidak menutup kemungkinan Indonesia akan menjadi objek persaingan kepentingan nasional berbagai negara,
Karenanya, perlu langkah antisipasi dan persiapan yang matang agar Bangsa Indonesia mampu menjamin tetap tegaknya keutuhan dan kedaulatan NKRI.
“Kita harus menyadari adanya tantangan dan ancaman negara lain,” tegas dia.
Diakuinya, Sadar atau tidak, dewasa ini sudah mulai terasa adanya Proxy War di Indonesia, ada kekuatan yang hendak melemahkan negara kita dengan cara mengadu domba.
Caranya, lewat provokasi dan menyebar fitnah lewat media massa dan media sosial lainnya dan pada akhirnya bertujuan untuk memecah belah kerukunan, persatuan dan kesatuan yang sudah terbangun dengan baik selama ini.
Untuk mencegah hal ini diperlukan adanya koordinasi dan sinergitas antara satu sama lain, sebagaimana yang telah diupayakan dan ditempuh Kodam IX/Udayana.
Sinergitas itu senatiasa menjalin dan meningkatkan sinergitas sertakerjasama antara Kodam IX/Udayana dengan instansi terkait dan ancaman di Wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
Kegiatan dihadiri Rektor Unhan Mayor Jenderat TNI I W Midhio, Darem 163/Wirasatya, Asintel, Aster Kasdam IX/Udayana dan Kapendam IX/Udayana, Karoops Polda Bali serta Perwakilan Pemda Prov Bali. (rhm)