Panglima Jadikan TNI International Marathon 2018 di NTB sebagai Event Tahunan

lari
Ribuan pelari ikuti TNI International Marathon 2018 di Lombok/foto:istimewa

LOMBOK TENGAH – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berencana menjadikan ajang lomba lari “TNI International Marathon 2018” sebagai event tahunan setelah melihat animo dan apresiasi ribuan pelari dari puluhan negara terhadap lomba lari berskala internasional yang diselenggarakan TNI ini dapat berjalan lancar, aman, dan sukses.

Ribuan pelari dari dalam dan luar negeri ikuti ajang lomba lari “TNI International Marathon 2018” di Pantai Kuta, Kawasan Ekononi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah (Loteng), Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (4/11/2018).

“Kegaiatan lomba lari marathon seperti ini akan kita jadikan sebagai event tahunan dalam rangka setiap memperingati HUT TNI,” ujar Panglima TNI di sela acara yang diikuti sekitar 7.000 pelari lokal, nasional, dan internasional itu.

Mandalika dipilih berdasarkan hasil keputusan pihak panitia, jauh sebelum terjadinya musibah gempa bumi di Lombok, beberapa bulan lalu. Bahkan jadwal pelaksanaannya sempat tertunda sekitar sebulan, karena masyarakat di NTB sedang dalam kondisi berduka.

“Sehingga rencana awal, akhirnya kita rubah dan baru bisa kita dilaksanakan saat ini. Hal ini juga sempat kami bahas ketika bertemu dengan Panglima Angkatan Bersenjata Australia di Hawaii,” jelas Tjahjanto.

Saat itu kegiatan lari marathon internasional ini sempat ditawarkan dan dimohonkan ke pihak Australia juga puluhan negara lainnya, agar bisa mengirimkan sejumlah pelarinya untuk mengikuti lomba lari TNI terbesar selam ini.

Ribuan pelari dari dalam dan luar negeri juga memuji dan mengapresiasi keramah-tamahan masyarakat serta kesuksesnya penyelenggaraan event ini.

“Jadi, hal ini membuktikan, meski saat ini masih dalam suasana berdua, namun masyarakat Lombok siap menerima kunjungan para wisatawan. Bahkan mampu menggelar event berskala internasional tersebut,” kata Panglima TNI.

Penentuan lokasi ajang lari marathon selanjutnya akan disesuaikan dengan potensi objek wisata yang ada di seluruh wilayah di Indonesia.

“Untuk lokasi penyelenggaraan tahun depan, nanti akan kita lihat dan bahas bersama, Kalo lokasinya bagus, bisa saja diselenggarakan di Komodo atau Raja Ampat, atau daerah destinasi wisata lainnya sekaligus turut mempromosikan potensi pariwisata di Indonesia,” kata PanglimaTNI

Lomba lari yang terbagi dalam 4 katagori (5K, 10K, 21K, 42K) berhadiah total Rp10 miliar ini, mampu mengundang minat ribuan pelari internasional. Bahkan Kenya merupakan negara yang paling banyak mengirimkan pelarinya yang mencapai ratusan orang.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI mengibarkan bendera start untuk lari 42K, disusul Kasad Jenderal TNi Mulyono melepas para pelari 21K. Gubernur NTB Zulkieflimansyah kebagian memberangkatkan para pelari 10K, sedangkan Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto mengibarkan bendera star untuk katagori 5K. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini