![]() |
Salah satu sudut hutan di wilayah Provinsi Papua. (KabarPapua.co/Lazore) |
JAYAPURA – Gubernur Papua Lukas Enembe berharap pemerintah pusat dapat memberikan kebijakan bagi Papua untuk memimpin di bidang keanekaragaman hayati.
Apalagi, Pemerintah Provinsi Papua mengklaim 50 persen keanekaragaman hayati Indonesia terdapat di Papua.
“Saat ini kami mendeklarasikan Papua dapat melakukan pembangunan bermutu tinggi secara berkelanjutan dan berkeadilan, untuk melindungi, memelihara dan memanfaatkan keanekaragaman hayati secara bijaksana,” kata Lukas dalam pembukaan Konferensi Keanekaragaman Hayati Papua yang dilaksanakan di Sasana Krida, Kantor Gubernur Papua, Rabu 7 September 2016 malam.
Dengan begitu, Papua akan menjadi pemimpin di Indonesia dalam mencapai pembangunan berkelanjutan bagi bangsa Indonesia dengan pemanfaatan keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem secara bijaksana.
Konferensi ini menjadi penting bagi pemerintah Papua, untuk memberitahukan kepada dunia, bahwa Papua memiliki sumber keanekaragaman hayati alami, hutan dan lautan yang luar biasa.
Sumber daya alam itu harus dikelola dan dimanfaatkan berkelanjutan untuk kualitas hidup orang asli Papua agar keluar dari ketertinggalan, kemiskinan, kebodohan dan keterisolasian, keterbelakangan dan ketidakadilan.
“Saya percaya pembangunan Papua dengan pendekatan lima wilayah adat akan tumbuh dan berkembang, sehingga masyarakat Papua dapat memiliki hak dasarnya,” jelas Lukas dikutip dari KabarPapua.co.
Konferensi internasional atau ICBE 2016 ini dihadiri sejumlah tamu undangan dari perwakilan negara sahabat, kemetrian terkait dan masyarakat di lima wilayah adat.
Kegiatan akan berlangsung selama tiga hari, hingga 10 September 2016. (gek)