![]() |
Group Vice President Marketing and Communication Smailing Tours and Travel Service Putu Ayu Aristyadewi(foto:kabarnusa) |
Kabarnusa.com – Guna memenuhi harapan wisatawan dalam mendapatkan pelayanan perjalanan wisata dalam dan luar negeri Smailing Tour DMC berencana melakukan ekspansi ke luar Pulau Bali.
Presiden Direktur & CEO Smailing Tour Anthony Akili mengungkapkan, menandai 40 tahun salah satu agen travel terbesar di Indonesia itu, pihaknya melakukan transformasi.
“Kami melakukan berbagai langkah dan program pengembangan untuk menyiapkan smailing tour siap menghadapi tantangan dan peluang industri pariwista di masa depan,” katanya saat persemian kantor Smailing Tour;s Bali Ticketing and Outbound Centre di Jalan By Pass Ngurah Rai, Denpasar Seni 20 Juni 2016.
Kata Anthony, program-program transformasi dijalankan, selain menjadikan travel agent tersebut kompetitif di masa mendatang, juga agar bisa relevan dapat memenuhi harapan wisatawan domestik dan mancanegara.
“Yang tidak kalah pentingnya, kami ingin berperan dalam mendukung program pemerintah untuk mendatangkan 20 juta wisatawan pada 2020,” sambungnya.
Dalam implementasi transformasi tersebut maka kegiatan tersebut juga dilaksanakan perubahan “Smaling Tour Bali menjadi Smailing Tour DMC.
Perusahaan travel agent yang telah beroperasi sejak 1989 itu, selama ini banyak memberikan turis inbound.
Karenanya, sejalan dengan peningkatan layanan dan dengan pengalaman 27 tahun, Smailing Tour Bali dikembangkan menjadi Smailing DMC.
“Setelah pembukaan kantor cabang di Yogya tahun lalu, sejalan dengan peningkatan yang diberikan, kami akan membuka kantor cabang baru di Bandung, Surabaya, Lombok, Balikpapan, Medan, Batam, Makassar, Manado dan Labuhan Bajo,” imbuhnya.
Group Vice President Marketing and Communication Smailing Tours and Travel Service Putu Ayu Aristyadewi menambahkan, dengan pengalaman lebih dari 40 tahun itu, sudah cukup kuat bagi perusahaanaya untuk melayani seperti turis inbound.
“Kita melihat ada potensi pasar apa lagi nih, yang kita belum garap, dengan berkembangnya penerbangan langsung dari Bali atau Yogya ke luar negeri, bahwa itu potensinya besar sekali,” tandasnya.
Dengan eskpansi pasar baru itu, maka satu tujuannya yakni memberikan apa yang dibutuhkan pasar atau wisatawan,
Menyoal target, kata Ayu, secara perusahaan target kenaikan mencapai 20 persen, hal itu sudah tercapai.
Ditambahkan, obyek wisata yang kini diminati wisatawan asing yang inbound maupun wisatawan domestik, seperti kuliner yang khas, desa wisata.
“Orang asing datang untuk belajar seperti di Yogya itu, orang datang untuk belajar membatik bukan lagi ke Malioboro, gimana bikin bakpia dan hal-hal seperti itu yang orang pengen tahu,” imbuhnya. (rhm)