Pariwisata Menggeliat dan Berakhirnya PPKM Lahirkan Optimisme Konsumen terhadap Perekonomian Bali

Keyakinan konsumen terhadap tumbuhnya ekonomi Bali dilatarbelakangi mulai pulihnya pariwisata dan berakhirnya kebijakan PPKK.

14 Februari 2023, 12:10 WIB

Denpasar- Mulai menggeliatnya sektor pariwisata Bali seiiring berakhirnya Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menambah keyakinan konsumen terhadap tumbuhnya ekonomi Bali.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan, Survei Konsumen Bank Indonesia pada Januari 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi
ekonomi di Provinsi Bali meningkat.

Sebagaimana tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali di bulan Januari 2023 yang tercatat meningkat pada area optimis (indeks > 100) sebesar 140,8 lebih tinggi dibandingkan dengan
indeks pada bulan sebelumnya sebesar 139,0.

Trisno Nugroho menyempaikan optimisme konsumen di Bali tersebut searah dengan kondisi nasional yang
mencatatkan kenaikan IKK Nasional pada periode Januari 2023 sebesar 123,0 lebih tinggi dibandingkan dengan periode
sebelumnya sebesar 119,9.

Keyakinan konsumen Bali
pada bulan Januari 2023 didorong peningkatan kondisi pariwisata di Bali sejalan pengumuman Presiden Joko Widodo berakhirnya Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 30
Desember 2022.

“Serta pulihnya kondisi perekonomian di Bali yang tercermin dari angka pertumbuhan ekonomi
pada triwulan IV-2022 yang mencapai 3,11% (qtq) atau 6,11% (yoy),” ungkapnya.

Melansir data dilansir Bank Indonesia, IKK Nasional periode Januari 2023 sebesar 123,0 lebih tinggi dibandingkan dengan periode
sebelumnya sebesar 119,9.

Meningkatnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Nasional pada periode Januari 2023 sehingga mendasari Keyakinan konsumen di Bali terjadinya pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata

Ke depan, keyakinan konsumen akan dipengaruhi
oleh upaya pengendalian inflasi yang dilakukan di masing-masing daerah terutama dalam mengantisipasi kenaikan harga
dan terbatasnya pasokan bahan pokok.

Lebih lanjut, tetap terjaganya optimisme konsumen di Bali ditopang oleh tetap kuatnya Indeks Kondisi Ekonomi
Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masih tercatat pada area optimis (indeks > 100) yakni masing masing sebesar 130,5 dan 151,2.

IKE Provinsi Bali pada Januari 2023 sebesar 130,5 atau melambat dibandingkan bulan
sebelumnya yang tercatat 133,8.

Perlambatan kondisi IKE yang terjadi pada Januari 2023 dipengaruhi oleh komponen
konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu termoderasi sebesar -9 poin dan
komponen ketersediaan lapangan kerja saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu termoderasi sebesar -10 poin.

Sementara
itu, komponen penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu mengalami peningkatan sebesar 8 poin.

Perlambatan
yang terjadi pada IKE di Provinsi Bali sejalan dengan kondisi IKE Nasional pada periode Januari 2023 sebesar 112,1 yang
mengalami perlambatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 112,4.

Ekspektasi konsumen Bali terhadap kondisi ekonomi ke depan terpantau mengalami peningkatan.

Hal ini
tercermin dari IEK di Bali yang mengalami peningkatan yakni dari 144,2 di bulan Desember 2022 menjadi 151,2 di bulan
Januari 2023.

Peningkatan IEK di Provinsi Bali pada periode laporan terutama dipengaruhi peningkatan pada
komponen pembentuk IEK yaitu pertama Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha 6 bulan mendatang yang meningkat sebesar 1 poin
menjadi 153.

Kedua, Indeks Ekspektasi Penghasilan 6 bulan mendatang yang mengalami peningkatan sebesar 11 poin menjadi
145; dan ketiga Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja 6 bulan mendatang yang mengalami peningkatan sebesar 9
poin menjadi 157.

IEK Provinsi Bali sejalan dengan meningkatnya kondisi nasional yang mencatatkan IEK Nasional sebesar
133,9 lebih tinggi dari 127,3 pada bulan Desember 2022. ***

Berita Lainnya

Terkini