Kabarnusa.com –
Mengetahui ada pasien kecelakaan tewas lantaran kehabisan oksigen dalam
perjalanan rujukan menuju RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, sejulah anggota
DPRD Jembrana langsung melakukan sidak ke RSUD Negara, Senin
(16/11/2015).
Sebelum melakukan peninjauan ke sejumlah sal dan
apotek RSUD Negara, anggota DPRD Jembrana diantaranya, Nyoman Renteb,
Nyoman Sudiasa, Ketut Suastika, dan Gede Putu Suegardana Cita melakukan
pertemuan dengan Direktur RSU Negara dr Made Dwipayana.
Beberapa
orang stafnya serta Kabid Pelayanan Medik dan Pengendalian Mutu RSUD
Negara dr Gede Ambara Putra turut dalam pertemuan itu.
“Kami sangat menyayangkan tindakan dan pelayanan RSUD Negara yang lamban dan kurang profesional,” tukas Nyoman Sudiasa.
Menurutnya, ada pasien kecelakaan dari Kecamatan Pekutatan, sejak pagi harusnya sudah di rujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar.
Namun menjelang sore baru bisa dirujuk karena alasan mobil ambulans belum ada.
Bahkan,
menurutnya setelah ada ambulans, giliran sopir ambulance yang tidak
ada. Namun begitu ada sopir, giliran petugas pendamping yang tidak ada
atau belum siap.
“Kami heran, kok bisa seperti ini. Jelaslah pelayanan rumah sakit dikeluhkan oleh masyarakat,” ujar Sudiasa.
Menurut
Sudiasa, pihaknya masih menerima berbagai alasan dari pihak rumah sakit
kalau keterlambatan, karena teknis dan pasien belum stabil.
Namun
pihaknya benar-benar marah dan tidak terima, ketika oksigen habis dalam
perjalanan yang menyebabkan pasien tersebut meninggal.
Sampai Mekayu, Tabanan oksigen habis dan pasien meninggal dunia karena itu.
“Ini
apa tidak dicek dulu ketersediaan oksigen. Kami menyadari kematian bisa
di mana saja dan kapan saja, namun kami sesali proses kematian seperti
ini. Kami marah terkait kematian di tengah jalan karena kekurangan 02
(oksigen),” sesal Sudiasa.
Diketahui, I Putu Yoga Antara (20) dari Dusun Yeh Kuning, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana mengalami kecelakaan di jalur Denpasar-Gilimanuk, KM 67-68, Pekutatan. Sayangnya, saat dirujuk ke RSUP Sanglah dalam mobil ambulans korban tewas kehabisan oksigen saat sampai daerah Selemadeg, KabupatenTabanan. (dar)