Peduli Sampah, Pria Ini Bangun Rumah Berbahan Botol Plastik

12 September 2017, 07:52 WIB

BULELENG – Ketut Budiasa warga Buleleng Bali yang memiliki kepedulian terhadap sampah dengan kesabaran dan ketekunannya mampu membangun rumah kecil yang berbahan botol plastik.

Bagi Budiasa, memungut sampah plastik ini bukanlah merupakan mata pencaharian mengingat hasil memungut sampah ini, tidaklah seberapa. Jadi, yang dilakukannya lantaran peduli terhadap lingkungan agar terbebas sampah plastik.

”Setahu saya, 1 Kg sampah plastik kalau dijual hanya Rp 1.350. padahal, kalau ada saya pribadi berani membeli lebih kalau timbangan itu normal,” ujar Budiasa kepada wartawan belum lama ini.

Ia hanya ingin lingkungannya terbebas dari sampah plastik dan berharap hal ini bisa diiikuti oleh yang lain. Saking gigihnya memunguti sampah plastik sampai dia dikatakan orang “Gila”.

Pegawai kontrak satu instansi Pemerintah Kabupaten Buleleng, tidak ambil peduli tetap rajin mengumpulkan sampah plastik. “Memang kalau dihitung secara ekonomi memungut sampah plastik tidak akan mampu untuk memenuhi keperluan keluarga, karena harganya sangat murah,” akunya.

Selama memungut sampah plastik sangat diperhatikan oleh dinas lingkungan hidup, namun ia menyebutkan dalam pengangkutan sangat kewalahan armada angkut, bahkan dinas Lingkungan Hidup akan menjanjikan dibulan ini bantuan armada baik berupa subsidi maupun sarana pengangkut sampah plastik.

”Saya selama ini boleh dikatakan sebagai relawan, kalau relawan digaji, itu kan sama juga bukan seorang relawan,” selorohnya. Meski demikian, dia tak kenal putus asa terus berkreasi yang ditunjukan dengan menggunakan sampah plastik.

Jika ada event, misalnya lovina maupun pameran, maka Ia ikut memamerkan hasil karyanya yang terbuat dari bahan baku sampah plastik dengan membuat rumah yang semuanya terbuat sampah plastik bekas.

”Rumah yang dibangun dengan berbahan sampah plastik, kan bisa dijadikan daya tarik wisata. Karena disamping unik, juga memiliki nilai tersendiri bagi yang melihatnya,” imbuhnya.

Terkait Bank Sampah, kata Budiasa hal itu sangat diperlukan sekali. Hal ini agar terus disosialisasikan kemasyarakat. Kalau bisa, masyarakat menjadi ketergantungan dengan adanya Bank Sampah, untuk menangani sampah yang selama ini ada disekitar masyarakat itu sendiri.

Masyarakat selama ini ada yang bisa memisahkan antara sampah organik dan non organik, namun ada juga masyarakat yang tidak peduli dan membuangnya secara sembarangan. Hal ini terus dilakukan pembinaan sehingga kedepannya nantinya betul-betul terbebas dari sampah, terutama sampah plastik.

”Saya optimis kedepannya, kalau semua masyarakat peduli, lingkungan kita akan terbebas dari sampah, karena masyarakat semakin sadar terhadap sampah dan ikut andil menangani persoalan sampah,” tandasnya.

Diketahui, botol-botol bekas yang disulap menjadi rumah plastik, kini mulai banyak dikunjungi masyarakat Lovina, bahkan hasil karya Budiasa, akan di tampilkan pada event Lovina Festival pada Kamis, 14 September 2017 mendatang. (gde)

Berita Lainnya

Terkini