![]() |
Wagub Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati Rakerda Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) BPD Bali di Denpasar |
Denpasar – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengharapkan para pelaku pariwisata bisa mencari apa yang menjadi penghambat penerapan Pergub tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.
“Banyak Perda dan pergub yang relevan dengan industri pariwisata, hingga perlu atensi kita bersama untuk menjalankannya dengan baik,” tukasnya dalam Pembukaan Rakerda Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI) BPD Bali di Renon, Denpasar pada Sabutu (1/2) siang.
Dicontohkan, tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.
“Sudah kita buat tim percepatan untuk jalannya pergub ini. Pelaku pariwisata di hilir, harus turut serta mencari persoalan-persoalan yang menghambat berjalannya pergub ini,” Tandas penglingsir Puri Ubud ini.
Demikian juga Pergub perlindungan bahasa, aksara dan sastra Bali serta pergub pembatasan sampah plastik sekali pakai. “Kebijakan ini dikeluarkan untuk mengembalikan kembali taksu Bali, karena mengandung kekuatan filosofi luar biasa bagi budaya dan lingkungan,” urai Mantan Bupati Gianyar ini.
Namun Wagub Cok Ace juga mengapresiasi makin positifnya kampanye pengurangan sampah plastik dengan makin banyak hotel dn restoran yang tidak lagi menggunakan produk plastik sekali pakai.
Sedotan plastik sudah hampir semua hotel dan restoran tidak menggunakan lagi.
“Diganti kertas atau lainnya. Ini memang terasa berat, mahal di awal tapi ini konsekuensi bagi daerah yang ingin berubah secara lingkungan,” Terang Wagub Cok Ace. Ketua BPD PHRI Bali ini mengajak pelaku industri pariwisata, memperkuat komunikasi dan sinergi bersama pemerintah.
Sekretaris BPD PHRI Bali, Ferry Markus menyebut Rakerda PHRI tahun 2020 ini bertujuan untuk meningkarkan sinergi, terutama pemerintah daerah guna menuju pariwisata yang kebih berkualitas. (riz)