Pelatihan Akuntansi untuk Koperasi di Tabanan

12 April 2016, 21:03 WIB

Kabarnusa.com –  Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Tabanan menggelar pelatihan akuntansi untuk koperasi, karena selama ini koperasi di Tabanan masih banyak yang menerapkan sistem pembukuan yang beragam. Belum semuanya menerapkan Prinsip Umum Akuntansi Koperasi Indonesia (PUAKI) sesuai aturan yang ada.

Wakil Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Tabanan Nyoman Natia mengungkapkan hal itu saat membuka Pelatihan Akuntansi bagi Koperasi di ruang Pertemuan Restoran Lemo, Desa Wanasari, Tabanan, Selasa (12/4/2016) pagi.

Menurut Natia, pelatihan Akuntansi bagi Koperasi ini merupakan salah satu penjabaran dari fungsi Dekopinda, dalam  melakukan Pendidikan Perkoperasian bagi anggota dan masyarakat.

“Fungsi Dekopin lainnya adalah  memperjuangkan dan menyalurkan aspirasi Koperasi, meningkatkan kesadaran berkoperasi di kalangan masyarakat dan  mengembangkan kerja sama antar Koperasi dan antara Koperasi dan dengan badan usaha lain,” paparnya.

Ditambahkan, secara lebih operasional Dekopinda memiliki fungsi advokasi dan fasilitasi. Fungsi Advokasi merupakan upaya mempengaruhi kebijakan melalui identifikasi permasalahan, lobi dan penciptaan opini publik.

“Esensi dari fungsi advokasi adalah penyaluran aspirasi dan perlindungan terhadap kepentingan koperasi,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Tabanan Dalem Tresna yang diwakili Kabid Bina Lembaga Koperasi Ni Nyoman Yudiani memberikan apresiasi kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh Dekopnda Tabanan.

“Kami memberikan apresiasi terhadap pelatihan akuntansi ini karena dapat meningkatkan SDM anggota dan pengurus koperasi di Tabanan,” paparnya.

Menurut  Yudiani, secara kuantitas kopersi di Kabupaten Tabanan memang menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Namun di balik pesatnya perkembangan koperasi tersebut, beberapa kelemahan yang masih menjadi permasalahan di antaranya adalah masih rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM), akses pasar, akses modal, akses informasi sistem manajerial.

“Dari banyaknya masalah, pembenahan dan peningkatan SDM menjadi prioritas utama, karena kualitas SDM inilah yang menjadi kunci sukses bagi sebuah koperasi,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelatihan Akuntansi Drs. Wayan Westa dalam laporannya mengungkapkan pelatihan Akuntansi dilaksanakan selama empat hari  yang diikuti 30 orang peserta utusan dari koperasi seluruh Kabupaten Tabanan.

“Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan SDM koperasi khususnya di bidang pembukuan,” ungkapnya.

Menurut Westa, pelatihan akuntansi ini penting,  karena  selama  ini sistem pembukuan yang diterapkan oleh masing-masing koperasi di Tabanan masih beragam.

“Dengan adanya pelatihan ini, nantinya pembukuan yang dibuat masing-masing koperasi memiliki standar yang sama sehingga antara pembuat pembukuan, pengawas dan pembina koperasi memiliki persepsi yang sama tentang pembukuan koperasi,” pungkasnya. (gus)

Berita Lainnya

Terkini