Pelopori Safety Riding, Gojek Berikan Kenyamanan Mitra Driver dan Konsumen

10 Juli 2019, 22:20 WIB
IMG 20190509 215003
Ilustrasi

Jakarta – Dengan mempelopori keselamatan berkendara atau safety riding, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) Gojek telah memberikan kenyamanan berkendara bagi mitra driver maupun konsumen.

Gojek diketahui telah menjadi pelopor keselamatan berkendara (Safety riding) sebagai perusahaan transportasi berbasis online. Dalam program safety riding, Gojek bekerjasama dengan Rifat Drive Labs dan fitur emergency yang mereka fokuskan untuk memberi rasa aman.

Rasa aman diberikan mulai sebelum melakukan perjalanan seperti pengecekan kelayakan kendaraan oleh mitra yang dilatih oleh Rifat Drive Labs. Kemudian, selama perjalanan penggguna juga akan merasa nyaman dengan adanya fitur membagikan perjalanan, tombol darurat, dan call center yang siap sedia selama 24 jam 7 Hari.

Salah seorang mitra driver Muhammad Rahman menuturkan, Gojek mengedepankan keamanan, kenyamanan dan ketertiban dalam berkendara. Tentu saja, hal itu tidak hanya menguntungkan kepada pelayanan customer. Tetapi juga menjaga mitra driver.

“Gojek lebih terdepan dalam keamanan dan kenyamanan berkendara. Ini tentunya memberikan keuntungan bagi kita mitra, selain kesejahteraan pendapatan,” katanya, kepada wartawan, Selasa (9/7/2019.

Kata dia, Gojek juga memberikan pelatihan keamanan berkendara. Pelatihan rutin diadakan. Hal itu, dimanfaatkan oleh para mitra driver. “Tidak ada yang malas mengikuti pelatihan. Malah, kami-kami ini (mitra driver), justru semangat. Ini demi kita-kita juga,” katanya menegaskan.

Melalui pelatihan keamanan dan keselamatan berkendara juga memberikan dampak positif kepada driver. Selain menambah wawasan mereka dan rasa sadar dalam berkendara, hal ini juga menambah keakraban dengan driver lain dan juga aplikator.

Rifat Drive Labs

Salah satu program gojek adalah RDL yang merupakan singkatan dari Rifat Drive Labs yang sudah berdiri semenjak 1 November 2014. RDL merupakan konsultan Safety Riding atau keselamatan berkendara dari PT. Sarana Aman Berkendara yang dimiliki Rifat Sungkar.

Diketahui, RDL sudah memperoleh izin untuk penyelenggaraan jasa di bidang pelatihan defense driving (mengemudi aman) dan eco driving. Sementara RDL Gojek merupakan bentuk kerja sama antara Gojek dengan Rifat Drive Labs yang bertujuan memberikan pelatihan safety riding kepada driver Gojek.

Berdasar pelatihan yang dilakukan driver Gojek akan bisa memiliki pengetahuan seputar keamanan serta kenyamanan untuk pelanggan saat melakukan perjalanan.

Sebelumnya, aplikator tersebut juga menerapkan sistem rekrutmen yang selektif. Dimana seleksi dilakukan bagi calon mitra yang benar-benar layak mengendarai sepeda motor. Misalnya, pembuatan SIM dan STNK dan lain-lain.

Menurutnya, sejak awal rekrutmen sebenarnya sudah mengedepankan ketertiban. “Jadi, kalau SIM mati atau STNK mati, ya kita tidak boleh menjadi mitra,” sambungnya.

Unit Reaksi Cepat

Belum lama ini, Gojek menerapkan fitur keamanan menyeluruh. Fitur ini salah satu keunggulan Gojek dibandingkan perusahaan transportasi lain yang mendapatkan banyak apresiasi. Fitur tersebut berfungsi untuk mempercepat penanganan darurat.

Fitur ini merupakan bagian dari layanan keamanan gojek yg sifatnya menyeluruh – yaitu memastikan rasa aman penumpang dan pengemudi melalui pencegahan, perlindungan dan penanganan

Selain itu, fitur ini bisa digunakan jika ada kejadian yang tidak terduga. Misalnya ada kejadian kecelakaan lalu lintas. Driver ataupun customer bisa memencet fitur tersebut di aplikasi. Tim Siaga Darurat dari Gojek akan cepat merespon dan langsung turun ke lapangan.

Dalam pandangan pengamat Ekonomi dari Sumatera Utara Gunawan Benyamin mengatakan, aplikator memang memiliki tanggung jawab terkait keamanan dan keselamatan. Hanya saja, hal ini bukan hanya untuk salah satu aplikator saja. Tetapi, di semua perusahaan transportasi.

Pihaknya, mengapresiasi kalau ada fitur semacam itu. Pada dasarnya urusan masalah keselamatan ini bukan hanya urusan salah satu aplikator semata. “Tetapi memang seharusnya menjadi tugas bersama dari penyedia jasa aplikasi, mitra driver, pengguna, dan pembuat kebijakan,” katanya.

Dia juga meminta kepada pihak aplikator yang sudah menyediakan fitur tersebut juga turut memberikan edukasi. Baik kepada mitra driver ataupun kepada penggunanya. Seharusnya seluruh moda transportasi mengikuti hal tersebut.

“Jadi fitur keamanan GOJEK memang menjadi salah satu keunggulan yang seharusnya diikuti semua moda transportasi. Ini penting bagi kita semua. Karena ini masalah vital dimana nyawa yang jadi urusannya.”

Didukung Polri

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol R.P. Argo Yuwono mengatakan, perusahaan transportasi manapun dituntut harus mengedepankan memberi rasa aman dan nyaman dalam berkendara.

“Pengemudi (mitra driver) merupakan kewenangan dari aplikator. Itu merupakan wewenang dari aplikatornya,” kata Argo Yuwono, Senin (8/7/2019). Pihaknya berharap setiap aplikasi ojek online dapat meminimalisir kecelakaan lalu lintas. “Kita berharap semua baik. Tidak ada kejadian (kecelakaan),” imbuhnya. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini