Pemberdayaan UKM dalam Pameran Semarak HUT Kabupaten Tabanan

30 November 2018, 06:41 WIB
sampoerna
Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya meninjau UMKM binaan Sampoerna

TABANAN – Sebanyak 15 pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menjadi binaan Sampoerna turut menyemarakkan SETC (Sampoerna Entrepreneurship Training Center) Expo 2018 di Gedung Ketut Maria, Kamis 29 November 2018. Kehadiran UKM tersebut juga bagian upaya dalam mendorong semangat kewirausahaan.

Dalam memaksimalkan potensi sektor UKM di daerah pariwisata, khususnya di Tabanan, PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) memberdayakan pelaku UKM dengan berbagal kegiatan pendampingan dan pembinaan UKM.

Salah satu bentuk perwujudaan komitmen ini dilakukan melalui program TREND (Tourism based Retail Entrepreneurs Development) yang bekerja sama dengan Yayasan BEDO (Business &Export Development Organization) sejak Oktober lalu.

Indra Refipal selaku Manajer Hubungan Pemangku Kepentingan dan Fasilitas CSR Sampoerna Indra Rapifel menjelaskan, program TREND damplementasikan dengan mengintegrasikan 30 pelaku UKM anggota Sampoera Entrepreneurship Training Center (SETC).

Juga, 30 mitra peretail tradisional Sampoema Retail Community (SRC) di Tabanan dengan tujuan agar seluruh pihak secara bersama-sama mendapatkan dampak yang positif, seperti peningkatan taraf perekonomian, peningkatan kualitas produk atau jasa.

Guna memperkuat jejaring pasar, kata Indra, salah satu cara mewujudkan komitmen pemberdayaan UKM tersebut adalah dengan melibatkan pelaku UKM binaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan pameran, seperti yang kini digelar Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kabupaten Tabanan ke-525.

Dengan pameran, para binaan akan memperkenalkan produk-produk andalannya sekaligus memahami kebutuhan pasar pameran yang telah berlangsung sejak Senin lalu melibatkan sebanyak lebih dari 50 pelaku usaha.

Termasuk hadir juga 15 UKM binaan Sampoerna yang berasal dari Tabanan Kegiatan ini juga merupakan rangkaian acara menuju SETC Expo.

Acara tahunan bagi pelaku UKM binaan SETC yang akan diselenggarakan di Denpasar pada 15-16 Desember 2018 mendatang dengan tema “New Era Entrepreneurship Setiap tahunnya, SETC mengundang ratusan pelaku UKM dar seluruh Indonesia untuk berpartispası dan memamerkan produk, memperluas jojaring bisnis.

Selain itu, mendapatkan berbagai pelatihan bermanfaat pemerintah setempat memberikan dukungan terhadap program pemberdayaan UKM. Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya, menyampaikan pemerintah memiliki komitmen penuh untuk mendorong sektor UKM agar lebih unggul dan mampu berdaya di tengah persaingan modern.

Jik UKM daerah berkembang, maka perekonomian daerah akan mengalami kemajuan, pajak daerah mengalami peningkatan, dan angka pengangguran akan berkurang.

“Pembangunan di Kabupaten Tabanan tidak hanya bergantung pada hasil kerja keras pemerintah saja, namun tentunya dengan sinergi bersama berbagai pihak, termasuk pelaku usaha seperri Sampoerna,” ucapnya.

Sanjaya mengapresiasi program pendampingan dan pelathan berkelanjutan yang merangkul pelaku UKM melalui program TREND. “Program ini berhasil memadukan dua sektor yang memiliki peran penting dalam membangun kabupaten ini, yailtu sektor UKM dan pariwisata,” tutur Sanjaya.

Dikatakan, sektor UKM di Tabanan masih memiliki potensi yang luar biasa yang bisa terus dikembangkan. Hingga kini terdapat kurang lebih 39.000 UKM yang bergerak di berbagai bidang usaha, sepert jasa, produk makanan dan minuman, sandang, dan kerajinan.

Manajer Program BEDO, Jeff Kristianto Iskandarsjah menyatakan, pembinaan program TREND yang dilakukan melalui pelatihan pengelolaan toko retal, trainer of trainers, pelathan pemasaran digital pendampingan pengembangan produk lokal, hingaa dukungan pengembangan teknologi

“Kami ingin kolaborasi antar pelaku UKM Ini semakin mendorong semangat kewirausahaan dan mengoptimalkan potensi dimiliki,” harapnya. Diharapkan, nantinya produk khas Tabanan, UKM atau toko-toko mereka dapat menjual produk yang lebih beragam, lebih menarik untuk konsumen maupun wisatawan.

“Dengan begitu mampu bersaing dengan retailer modern,” tutur Jeff. Salah satu pelaku UKM yang memililá usaha Manik Galih Beras KLC dari Penebel, Tabanan, Gde Saputrawiaya atau disapa Gus Agramengaku tertarik mengikut program TREND.

Gus Agra menyadari jika mau tumbuh dan berkembang, dengan mengikuti pembinaan melalui program TREND oleh Sampoema.

“Meskipun masih berjalan, setelah mengikut satu sesi pelathan, saya paham bahwa sebagai langkah awal, mamperbaiki tata kelola area kerja, manajemen stok dan pengemasan yang selama ini belun terlalu saya pikirkan,” akunya.

Diketahui, keseluruhan program pemberdayaan UKM berkelanjutan tersebut, dilaksanakan di bawah payung program Sampoerna untuk Indonesia. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini