Yogyakarta -Konektivitas udara antara Indonesia dan India semakin erat seiring dibukanya rute penerbangan langsung perdana IndiGo Airlines dari Mumbai menuju Bali.
Peresmian rute ini, yang disambut langsung Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, diproyeksikan memberikan dorongan signifikan terhadap sektor pariwisata dan memperkuat hubungan ekonomi bilateral kedua negara.
Penerbangan perdana IndiGo dengan nomor 6E 1607 mendarat mulus pada pukul 16.00 WITA, membawa 173 penumpang dari salah satu pusat bisnis terbesar di India.
Rute harian ini menggunakan pesawat tipe Airbus A320, dan dijadwalkan kembali terbang ke Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji Maharaj, Mumbai, pada pukul 17.45 WITA.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, Ahmad Syaugi Shahab, menyatakan, pembukaan rute ini adalah langkah strategis dalam menangkap potensi pasar India.
Kehadiran IndiGo Airlines membuka akses langsung yang esensial.
“Ini bukan hanya ekspansi jaringan internasional bagi kami, tetapi juga fondasi kuat untuk mempererat hubungan pariwisata dan ekonomi antara Indonesia dan India,” tegas Syaugi.
Syaugi menyoroti posisi strategis India sebagai salah satu pasar wisatawan terbesar bagi Bali. Data terkini Bandara Ngurah Rai mencatat telah melayani 438.646 warga negara India sepanjang tahun 2025.
Angka ini menandai pertumbuhan impresif sebesar 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024, sekaligus menempatkan India sebagai negara penyumbang kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tertinggi ketiga ke Pulau Dewata.
Dengan beroperasinya rute langsung Mumbai-Denpasar ini, manajemen bandara menargetkan akselerasi pertumbuhan wisman, menjadikan Bali destinasi utama yang lebih mudah diakses oleh masyarakat India.
Rute Mumbai ini menambah daftar kota di India yang terhubung langsung dengan Bali, melengkapi rute yang telah ada dari New Delhi dan Bengaluru.
Saat ini, konektivitas tersebut dilayani oleh dua maskapai, IndiGo dan Air India. Secara total, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kini melayani 58 rute penerbangan – terdiri dari 37 rute internasional dan 21 rute domestik.
“Seiring bertambahnya konektivitas ini, komitmen kami adalah memberikan pelayanan prima dan mendukung penuh upaya pertumbuhan sektor pariwisata, yang merupakan tulang punggung ekonomi Bali,” tutup Syaugi, ***