Pemerintah Danai Program Padat Karya Terumbu Karang Capai Rp 111,2 Miliar

Program padat karya terumbu karang, sambungnya, telah mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 10.171 orang terdampak Covid 19 terutama masyarakat yang sebelumnya bekerja di sektor pariwisata dan kelautan.

27 Maret 2021, 10:20 WIB

Badung – “Program restorasi terumbu karang selain membawa manfaat positif bagi lingkungan juga memberikan manfaat bagi masyarakat Bali yang terdampak pandemi terutama yang tinggal di kawasan pesisir.

Menko Luhut Pandjaitan menyatakan itu saat memberikan sambutan pada side event Forum Investasi Bali yang bertajuk “Penanaman Terumbu Karang untuk Ekonomi Biru Berkelanjutan”, di Nusa Dua, Badung Jumat (26/3/2021).

Lebih jauh, agenda kegiatan Forum Investasi Bali terdiri atas sesi diskusi panel dan kunjungan lapangan.

Sesi diskusi panel terdiri atas beberapa topik antara lain _Climate Change Mitigation Through Preserving Coral Reefs: Payment for Environmental Services, Reinventing Bali Post Covid-19, Enlarging the Market through Digital and
Creative Economy,_ dan _Way Forward Post Covid 19 through Seizing Investment Opportunities in Indonesia.

Kendati pandemi Covid 19 hingga kini masih terjadi, pemerintah tetap memerhatikan kelestarian lingkungan, salah satunya di Bali.

Luhut didampingi oleh Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Safri Burhanuddin, Gubernur Bali Wayan Koster mengajak Dubes Kanada, Dubes Italia, Dubes Swiss, Dubes Jepang, Wakil Dubes Belanda dan Wakil Dubes Rusia untuk
melakukan transplantasi terumbu karang di Pantai Nusa Dua.

Luhut mempromosikan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui kegiatan padat karya restorasi terumbu karang yang dilakukan oleh pemerintah.

Program padat karya terumbu karang, sambungnya, telah mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 10.171 orang terdampak Covid 19 terutama masyarakat yang sebelumnya bekerja di sektor pariwisata dan kelautan.

“Dan program ini berjalan selama empat bulan sejak bulan Oktober 2020-Januari 2021 yang dibiayai dengan anggaran APBN sebesar Rp 111.2 miliar dan area yang direstorasi mencapai 74.3 hektar,” tutupnya.

Selain duta besar negara-negara mitra Indonesia, kegiatan ini juga diikuti oleh warga masyarakat sekitar dan pegiat lingkungan dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan.

Artikel Lainnya

Terkini