Kabarnusa.com – Warga yang melaksanakan persembahyangan di Pura Tirta yang berlokasi di areal Pura Dang Khayangan Rambut Siwi, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, dikejutkan dengan penampakan dua ekor ular cobra berkepala tiga.
Ular Cobra berkepala tiga muncul di pintu goa Pura Tirta. Sontak, warga yang bersembahyang kaget dan ketakutan. Bahkan, ada di antara warga sempat mengabadikan penampakan ular cobra berkepala tiga dengan menggunakan kamera telefone genggam.
“Itu terjadi agak lama, saat saya baru beberapa bulan jadi pemangku di Pura ini (Pura Tirta). Tapi ular cobra berkepala tiga itu sering muncul dan biasanya pada hari-hari suci,” tutur Pemangku Pura Tirta, Jro Mangku Waniya kepada wartawan, Senin (23/3/15).
Menurut Waniya, ular cobra aneh ini muncul tanggal 28 Nopember 2012 silam, sekira pukul 03.00 Wita dinihari, dimana saat itu masih ada umat Hindu yang hendak bersembahyang sambit mekemit (begadang). Kebetulan, saat itu bertepatan dengan bulan Purnama dan hari pertama pujawali atau piodalan di Pura Dang Kahyangan Rambut Siwi.
Selang beberapa hari kemudian, kata Waniya, ada warga lain yang hendak bersembahyang menemukan kulit ular dari ular yang berganti kulit, juga dengan tiga kepala. Pihaknya sudah menanyakan kemunculan ular ini dari sisi niskala atau gaib, dan mendapatkan jawaban, jika ular itu berasal dari tiga helai rambut Danghyang Nirartha, pendiri Pura Rambut Siwi ratusan tahun silam.
“Belakangan ini ular cobra berkepala tiga ini memang sering muncul, terutama saat piodalan di Pura Rambut Siwi. Tapi tidak sembarang orang bisa melihatnya. Hanya orang-orang tertentu yang bisa melihatnya,” ujarnya.
Menurut Jero Mangku Wania, dulu kala, tiga helai rambut tersebut disimpan dan dihormati warga di sini. Rambut itulah yang menjelma menjadi ular cobra yang dilihat umat. Dengan kemunculan ular ini, Waniya beserta umat kemudian sepakat membuat arca ular cobra berkepala tiga di pura.
Berdasarkan hasil meditasi, ular itu diberi gelar atau nama Naga Rambut Siwi. Pura Tirta sendiri terletak di sisi selatan Pura Dang Khayangan Rambut Siwi, dan saat masuk ke kawasan utama pura bisa dilihat goa dengan diameter sekitar dua meter.
Tidak terlalu jauh masuk ke dalam goa terdapat mata air, yang meskipun tepat berada di pinggir laut, namun airnya terasa tawar dan tidak pernah berhenti mengalir sekalipun musim kemarau panjang.
Air itulah yang digunakan membuat tirta atau air suci, saat pujawali atau piodalan di sembilan pura yang berada di kawasan Pura Dang Khayangan Rambut Siwi, hingga kawasan suci ini menjadikan nama Pura Tirta Rambut Siwi. (dar)