Penenggelaman Kapal Ikan Asing Ilegal Berdampak Positif Bagi Nelayan RI

29 Juli 2019, 15:12 WIB
Ekspor perdana tuna dari Ternate ke Jepang/humas kkp

Jakarta – Langkah tegas Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) yang mengusir dan menenggelamkan kapal penangkap ikan asing ilegal memberi dampak positif bagi sektor perikanan seperti di Ternate, Maluku Utara.

Salah satunya, pada 25 Juli 2019, Koperasi Santo Alvin Pratama (SAP), melakukan ekspor Tuna Loin fresh dari Ternate langsung ke Osaka, Jepang.

Pelepasan perdana ekspor di komplek Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ternate, dihadiri Wakil Gubernur Maluku Utara, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara, Kepala PPN Ternate, Kepala Bea Cukai Ternate dan pejabat terkait di Maluku Utara.

Ekspor tuna loin fresh perdana sebanyak 350 kg merupakan tangkapan dari kapal bantuan yang diterima dan dikelola oleh koperasi Santo Alvin Pratama yang diberikan oleh KKP sebanyak 5 unit selama tahun 2015-2017.

Ketua Koperasi Santo Alvin Pratama, Hermanto (49) mengatakan, permintaan ikan Tuna Loin fresh ke Osaka Jepang saat ini cukup banyak dan akan dilakukan dengan target setiap minggu 500kg.

Menurutnya, kebijakan pemberantasan illegal fishing dengan mengusir dan menenggelamkan kapal asing khususnya di Perairan Ternate saat ini memberikan megadampak bagi nelayan.

“Sekarang ini, nelayan lebih mudah untuk menangkap ikan segala jenis dengan kualitas ikan lebih bagus sehingga ikan tangkapan bisa menembus pasar ekspor”, tambah Hermanto.

KKP selama tahun 2015-2018 telah menyalurkan bantuan kapal sebanyak 2.215 unit kapal dengan berbagai ukuran dan alat penangkap ikan kepada nelayan.

Juga Koperasi nelayan sebagai stimulus dan memperluas akses serta kesempatan untuk memanfaatkan sumber daya ikan dengan daerah penangkapan ikan yang lebih jauh guna mengisi kekosongan yang selama ini di isi oleh kapal-kapal asing tersebut.

Pembinaan dan pemberdayaan kepada Koperasi nelayan penerima bantuan tersebut terus dilakukan, agar lahir Koperasi nelayan seperti Santo Alvin Pratama lainnya yang mampu mandiri dapat menembus pasar ekspor serta mensejahterakan anggotanya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini