Convention ini menjadi tonggak sejarah dan milestone bagi destinasi wisata berkelanjutan bertaraf internasional yang dapat mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata dan perekonomian.
Plt VP Corporate Secretary Adianta Apriadi, menyampaikan, pihaknya berkomitmen menjaga nilai-nilai sejarah dan mengusung kearifan lokal Bali dalam pengembangan The Sanur.
Berbagai peninggalan bernilai sejarah di The Sanur menjadi saksi dan icon warisan budaya menceritakan perkembangan pariwisata Bali sejak Hotel ini dibangun.
Koalisi Cek Fakta Periksa 18 Klaim Kandidat di Debat Pilpres Kelima
Hotel ini sebagai perwujudan modernisasi yang pada masanya adalah mercusuar kebangkitan pariwisata Bali.
“Kami optimis nilai historical dan keunikan ini juga menjadi daya tarik dan memberikan experience unik bagi pengunjung yang datang ke kawasan baik wisatawan domestik maupun internasional,” imbuh Adianta Apriadi.
Pengembangan convention ini mengembalikan visi awal Sanur sebagai pusat destinasi pariwisata Meeting, Incentives, Conference and Exhibitions (MICE) yang memiliki kapasitas 5.000 pax dengan pemandangan yang indah karena menghadap langsung ke area pantai.
Tahun Baru Imlek, Swiss-Belhotel International Rekomendasikan Tempat Terbaik di Bali dan Lombok
Bali Beach Convention dilengkapi fasilitas modern dengan memadukan kearifan lokal dan heritage dimana menggunakan ornamen ukiran khas yang didesain khusus oleh para pengrajin Bali.
Selain itu terdapat hotel di area The Sanur yang memiliki history kuat dan menjadi hotel berbintang pertama di Indonesia. Hotel ini menjadi hotel tertinggi di Bali dengan 10 lantai atau ketinggian 15 meter.
Salah satu nilai historis yang menjadi daya tarik bagi hotel ini adalah dengan adanya peninggalan relief bersejarah yang berada di salah satu center point dari hotel.
Cegah Pembelahan Masyarakat, Relawan GSP Ajak Warga Bali Menangkan Prabowo Gibran Sekali Putaran
Relief tersebut merupakan salah satu karya monumental peninggalan pematung Bapak Edhi Sunarso yang merupakan salah satu pematung terbaik pada masa Bung Karno, yang telah menciptakan banyak karya salah satunya seperti Patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
Relief yang terdapat di Grand Inna Bali Beach ini memiliki tema “Bangsa Indonesia Bangkit” berbahan batu andesit terbaik yang berasal dari Gunung Merapi. Relief ini menjadi saksi dan icon warisan yang memiliki nilai historical dan menceritakan perkembangan pariwisata Bali sejak hotel ini dibangun.
Tidak hanya relief, terdapat pula patung Jaka Tarub yang berada di area lobby hotel sebagai warisan sejarah. Patung perunggu karya Nyoman Nuarta ini berasal dari cerita rakyat Bali tentang seorang pemburu bernama Rajapala yang mencuri pakaian bidadari Ken Sulasih saat ia mandi dengan enam temannya di mata air.
Cocok untuk Pengembangan Sekolah Kedirgantaraan, Pemprov Bali Jajaki Kerja Sama dengan PTDI
Terpaksa, Ken Sulasih menikah dengan Rajapala untuk kembali ke alam surga setelah melahirkan anak. Pemasangan patung perunggu Rajapala, yang menampilkan delapan figur, pada 4 Oktober 1993, tidak hanya menandakan selesainya renovasi hotel tetapi juga menjadi penghormatan abadi terhadap sejarah.
Dalam pengembangannya, The Sanur juga tetap mengusung kearifan dan budaya lokal Bali, salah satunya yaitu main gate KEK Sanur. Gerbang utama di KEK Sanur memiliki desain Bale Kul-Kul yang ikonik menggabungkan konsep arsitektual tradisional bali dengan nuansa klasik, elegan dan grande dengan sentuhan budaya lokal Bali.
Desain gerbang utama ini mengambil inspirasi dari bentuk dan fungsi Bale Kul-Kul, menciptakan kesan yang kuat dari sejarah dan tradisi Bali.
Dongkrak Pendapatan Daerah, Pj Gubernur Bali Dorong Inovasi dan Digitalisasi Sumber PAD
Dengan atap khas Bali yang menjulang tinggi, hiasan ukiran kayu, dan detail-detail artistik mencerminkan kekayaan warisan budaya yang dipadukan dengan dengan keindahan landskap, alam dan keramah-tamahan di kawasan.