Karangasem- Dalam upaya pengendalian Inflasi pangan Bank Indonesia bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali mengusung program “Merdeka 77.000” dengan membagikan 77.000 bibit pohon cabai.
Puluhan ribu bibit cabai itu didistribusikan kepada PKK di 9 Pemerintah Kota/Kabupaten, Desa dan UMKM binaan Bank Indonesia, Pasraman dan Pesantren serta Klaster Pangan.
Pembagian bibit cabai terakhir dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali meliputi PKK Kabupaten Klungkung (26/09), Jembrana (27/09), Tabanan (27/09), Badung (3/10), Gianyar (3/10), Bangli (4/10),Karangasem (4/10).
Sebanyak 3.000 bibit cabai dalam polybag diberikan ke setiap kabupaten. Hingga bulan September, Bank Indonesia telah bersinergi dengan pemerintah daerah dalam membagikan 24.000 bibit cabai.
PKK Kota/Kabupaten di Provinsi Bali masing-masing mendapatkan alokasi 3.000 bibit cabai, kecuali Buleleng yang akan mendapatkan 6.000 bibit cabai.
Hal ini mengingat Buleleng memiliki luas wilayah lebih besar dan jumlah penduduk paling banyak, serta merupakan sentra cabai di Bali.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan pemberian bantuan bibit pohon cabai ini merupakan implementasi dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan yang diinisiasi Bank Indonesia pada 10 Agustus 2022 di Malang.
Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia bekerja sama dengan pemerintah daerah.
Melalui kegiatan urban farming bibit cabai, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan cabai sehari-hari dari pekarangan rumah.
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mengapresiasi langkah pengendalian inflasi nyata yang ditempuh oleh Bank Indonesia.
Banyak kalangan masyarakat yang tidak menyadari bahaya inflasi bagi suatu negara, padahal
masyarakat kecil paling terdampak dari gejolak ekonomi khususnya inflasi.
“Saat ini tengah mencari BUMDES yang bersedia untuk mendistribusikan komoditas pangan dengan selisih harga yang tidak terlalu besar dengan skema subsidi angkutan Pemerintah Kabupaten,” tutur Suwirta.
Skema subsidi angkutan diharapkan tersebut dapat menstabilkan inflasi di Kabupaten Klungkung.
Suwirta mengatakan, menjaga inflasi yang paling mudah dimulai dari rumah tangga, sejalan dengan program “Aku Hatinya PKK”.
Jika program “Aku Hatinya PKK” dijalankan dengan baik, maka rumah tangga tersebut dapat memenuhi beberapa kebutuhan pangannya dari perkarangan sehingga inflasi tidak berdampak signifikan terhadap keluarga tersebut.
Ketua TP PKK Jembrana, Candrawati Tamba menyampaikan apresiasi atas bantuan bibit cabai yang diberikan.
Menurutnya, kolaborasi dan sinergi diharapkan dapat terus berlanjut guna menjaga stabilitas dan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.
Kondisi perekonomian kembali menurun akibat kenaikan harga beberapa komoditas pangan. Candrawati Tamba meminta kepada Ketua PKK tingkat kecamatan untuk meneruskan bibit cabai kepada masyarakat. ***