Pertemuan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Bali/ist |
Denpasar – Bali menghadapi tantangan cukup berat dalam pengendalian
inflasi sehingga semua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan pemangku
kepentingan bisa kembali menstabilkan harga.
Oleh karena itu, Gubernur Bali I Wayan Koster dalam kegiatan ini, mendorong
agar semua pemangku kepentingan, bersama-sama berupaya menjaga stabilitas
harga di wilayah Bali.
“Ini sangat tepat dalam menjawab tantangan-tantangan ke depan dalam
pengendalian harga,” ujar Koster dalam sambutannya pada pertemuan High Level
Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Bali, Kamis
(10/9/2020).
“Semoga keberadaan dan kebersamaan kita dapat memberikan sinergi positif serta
sumbangsih pemikiran bagi kesejahteraan perekonomian masyarakat di tengah
Tatanan Kehidupan Era Baru pandemi Covid-19,” harapnya dalam sambutan
dibacakan Wakil Gubernur Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati.
Melalui pertemuan yang dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali
Trisno Nugroho ini, sebagai wujud dari semangat dan kuatnya komitmen bersama
dalam upaya menjaga kestabilan harga dalam rangka pencapaian inflasi yang
rendah dan stabil.
Pada Agustus 2020, inflasi Bali tercatat sebesar 0,49%, berada di bawah
koridor yang ditetapkan pemerintah pada range 3,0% ± 1%. Kedepan, komitmen dan
upaya anggota TPID perlu terus kita tingkatkan, mengingat tantangan
pengendalian inflasi ke depan semakin berat.
Risiko datang dari ketergantungan pasokan bahan pangan dari luar Bali,
penggunaan teknologi pertanian yang masih tergantung dengan cuaca.
Kemudian juga, kecepatan peningkatan kapasitas produksi komoditas pangan saat
ini dipandang masih belum mampu mengiringi kecepatan peningkatan kebutuhan,
terlebih menjelang Hari Besar Keagamaan khususnya di wilayah Bali sehingga
mendorong urgensi akan kebutuhan strategi pengendalian inflasi.
Pengendalian mencakup aspek dari hulu ke hilir di tengah masih berlanjutnya
pandemi COVID-19 yang turut member andil pada tekanan inflasi saat ini. Dengan
adanya tantangan-tantangan tersebut, HLM TPID se-Provinsi Bali ini memegang
peranan yang sangat penting.
“Kami memandang TPID yang telah terbentuk di seluruh kabupaten dan kota di
Bali merupakan sebuah kekuatan. Langkah-langkah strategis untuk peningkatan
aspek produksi dan peningkatan kualitas distribusi dapat terus didukung dan
diupayakan secara nyata,” tandasnya.
Oleh karena itu, kegiatan HLM ini, dia mendorong agar semua pemangku
kepentingan, bersama-sama berupaya menjaga stabilitas harga di wilayah Bali
dirasa tepat dalam menjawab tantangan-tantangan tersebut.
Koster juga berharap ada rumusan strategi yang dapat bermanfaat bagi
perekonomian Bali. (rhm)