Yogyakarta – Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., AIFO, memastikan bahwa pihak kampus berupaya keras mempercepat penerbitan ijazah bagi para lulusan, meskipun dihadapkan pada kendala transisi kurikulum dan proses sinkronisasi dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) di Jakarta.
Penjelasan ini disampaikan oleh Rektor UNY setelah munculnya isu keterlambatan ijazah yang menjadi sorotan di kalangan mahasiswa dan alumni.
Upaya Percepatan dan Solusi Sementara
Rektor Sumaryanto menjelaskan bahwa penundaan ini bukan semata-mata karena faktor internal, melainkan juga adanya perubahan kebijakan dari kementerian yang memerlukan proses administrasi lebih lama. Untuk mengatasi hal ini, UNY telah melakukan serangkaian rapat koordinasi untuk mengoptimalkan percepatan proses ijazah.
“Kami sudah bertemu berkali-kali untuk mengakselerasi proses ini, termasuk dengan tim IT dan para wakil rektor. Kami pastikan semua upaya dilakukan agar proses percepatan bisa optimal,” ujar Sumaryanto pada Senin, 12 Agustus 2025.
Sebagai langkah solutif, UNY menerbitkan Surat Keterangan Lulus (SKL) bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan ujian agar mereka bisa segera melanjutkan studi atau bekerja. Proses yudisium juga dipercepat untuk menghindari mahasiswa harus membayar SPP tambahan.
“Intinya kami percepat yudisium supaya masa studi mahasiswa bisa lebih singkat dan tidak terbebani biaya SPP tambahan. Kalau menunggu ijazah dulu, wisuda bisa tertunda dan mahasiswa harus bayar SPP lagi, itu kami hindari demi kepentingan mahasiswa,” tegasnya.
Transparansi dan Kendala Teknis
Ke depannya, Rektor Sumaryanto berencana mengembangkan sistem online agar para alumni dapat memantau langsung perkembangan proses pengurusan ijazah mereka.
Ia juga menegaskan bahwa terkait proses PIN dan sinkronisasi data dengan PDDikti adalah wewenang pusat.
“Kalau sudah turun dari Jakarta, kami langsung cetak ijazah,” jelasnya.
Secara terpisah, Wakil Rektor Bidang Akademik UNY, Prof. Nur Hidayanto Pancoro Setyo Putro, menambahkan bahwa saat ini sudah ada 2.260 mahasiswa yang dinyatakan lulus. Namun, proses sinkronisasi ke PDDikti dan penarikan Nomor Induk Mahasiswa Nasional (PSIN) menghadapi kendala teknis.
“Jalurnya baru lancar kalau malam. Malam ini, insyaallah 2.260 ini semoga bisa diproses PSIN-nya,” ujar Nur Hidayanto pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Ia menjelaskan, koneksi server PDDikti seringkali macet atau overload pada siang hari. Timnya pun sedang menyiapkan data sekitar 1.600 mahasiswa lainnya untuk diproses setelah data yang pertama selesai.
Dengan berbagai upaya ini, UNY berharap agar masyarakat dan mahasiswa bisa memahami situasi yang ada.
“Mohon dimaklumi situasi ini karena kami ingin percepat proses agar mahasiswa bisa segera lulus dan melanjutkan hidup. Situasi ini tidak hanya internal UNY, tapi juga ada faktor eksternal,” pungkas Rektor Sumaryanto.***