Penjualan Ritel Maret di Bali Catat Pertumbuhan 0,8 Persen

Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia menunjukan kinerja penjualan ritel Bali pada Maret 2022 mengalami pertumbuhan atau terjaga positif sebesar 0,8 % (mtm)

11 April 2022, 08:36 WIB

Denpasar – Berdasar Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia menunjukan kinerja penjualan ritel Bali pada Maret 2022 mengalami pertumbuhan atau terjaga positif sebesar 0,8 % (mtm).

Sedangkan, kinerja penjualan ritel Bali secara tahunan mengalami perbaikan sebesar 2,48% (yty), seiring menurunnya penyebaran kasus COVID-19 dan relaksasi PPKM di Bali.

Kemudian, faktor pendorong lain dengan banyaknya event di Bali pada bulan Maret yang didukung pelonggaran persyaratan tes antigen/PCR untuk pelaku perjalanan penerbangan juga mendorong meningkatnya aktivitas di Bali.

Survei BI: Penjualan Ritel Bali pada Februari 2022 Minus 0,3 Persen

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengungkapkan, aktivitas ekonomi Bali semakin bergairah seiring dengan penurunan penyebaran varian Omicron COVID-19 ditengarai menjadi penyebab kenaikan penjualan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

“Kemudian kenaikan penjualan Peralatan Informasi dan Komunikasi yang masing-masing sebesar 2,9% (mtm) dan 1,7% (mtm),” ujar Trisno Nugroho, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dalam keterangan tertulisnya Senin (11/4/2022).

Secara tahunan, pertumbuhan kinerja penjualan eceran Bali pada Maret 2022 masih terjaga positif sebesar 2,4% (yoy). Pertumbuhan tahunan tersebut terutama bersumber dari meningkatnya penjualan untuk kelompok barang Peralatan Informasi dan Komunikasi.

Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp4,9 Triliun Sambut Idul Fitri di Bali

“Kinerja penjualan eceran tahunan di Bali tersebut selaras dengan kondisi nasional yang juga terus meningkat,” sambung Trisno Nugroho.

Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) nasional yang tumbuh secara tahunan sebesar 8,6% (yoy), ditopang perbaikan kinerja penjualan eceran pada Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan tetap tingginya pertumbuhan Kelompok Makanan, Minuman & Tembakau. ***

Berita Lainnya

Terkini