![]() |
Kata keluarganya, korban memang sering ke sungai tanpa memberitahukan kepada pihak keluarga. Selain itu, korban juga sering sakit-sakitan karena pengaruh usia dan kerap linglung. |
KabarNusa.com – I Gede Ketut Kariana, (76) seorang purnawirawan TNI AD ditemukan warga tewas mengambang di sungai atau Tukad Yeh Hempas Banjar Dukuh Desa dan Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan, Bali.
Warga menemukan tubuh korban mengambang sekira pukul 11.00 Wita seperti disampaikan Kapolsek Penebel AKP Sri Subakti.
“Korban juga mantan Kepala Desa Penebel,” imbuh Kapolsek Subakti dihubungi wartawan, Rabu (7/1/2015).
Berdasar keterangan saksi yakni Made Okta Wiryandana (21), I Putu Nova Wirawan (27) diketahui sekira pukul 11.08 Wita, saksi hendak enjaring ikan di sungai Yeh Hempas.
Setiba di lokasi, mereka kaget melihat ada orang mengambang di sungai. kejadian itu dilaporkan warga termasuk Kelian Dinas Banjar Dukuh Made Adi Mahardika yang datang ramai ramai datang ke lokasi dan mengevakuasi korban yang sudah meninggal di sungai.
Salah seorang saksi mengenali jika korban adalah keluarganya sehingga lanjut jasad korban dibawa pulang ke rumah.
Sebelum ditemukan tewas di sungai, korban sempat ditawari minuman kopi oleh adik kandungnya I Gede Made Sutama.
“Saat itu korban tidak mau, korban memang punya kebiasaan pergi ke sungai untuk buang air besar,” sambung kapolsek.
Kata keluarganya, korban memang sering ke sungai tanpa memberitahukan kepada pihak keluarga. Selain itu, korban juga sering sakit-sakitan karena pengaruh usia dan kerap linglung.
Dari pemerikaaan mayat korban oleh dokter Puskesma Penebel I atas nama dr. Ni Wyn. Karmiati pria dengan tinggi badan 168 cm itu, terdapat luka memar pada dahi kiri selebar 3×1,5 cm.
Atas kejadian itu, pihak keluarga dapat menerima dengan lapang dada dan dianggap sebagai musibah.
“Petugas medis tidak menemukan adanya luka seperti jeratan atau lebam mayat, hanya saja pada mulut dan hdungnya banyak mengeluarkan air.
Dari penyekidikan awal , polisi menduga korban terpeleset dan tercebur ke sungai kemudian tenggelam.
“Korban tidak bisa bernafas diakibatkan hidung dan paru parunya kemasukan air, itu yang menyebabkan kematiannya,” imbuh Subakti. (gus)