Wali Kota Denpasar IB Rai Darmawijaya Mantra tinjau korban banjir, Selasa 17/12/2013 (kabarnusa) |
Kabarnusa.com, Denpasar – Bencana banjir yang melanda Kota Denpasar Senin 16 Desember kemarin selain disebabkan curah hujan tinggi juga dipicu oleh menyempitnya saluran got dan drainase di pemukiman warga.
Bencana banjir kali ini merendam beberapa kawasan di Denpasar seperti Padangsambian Kaja dan Padangsambian Kelod.
Wali Kota Denpasar IB. Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Kadis PU Ketut Winarta, Camat Denpasar IB. Joni Ariwibawa dan Kabid Rehabilitasi BPBD Made Prapta mengendarai sepeda motor meninjau lokasi banjir Selasa (17/12/2013).
Melihat kondisi di lapangan, luapan air merendam beberapa perumahan lantaran saluran air seperti got dan drainase dipersempit.
Ternyata, beberapa saluran air dialihkan dari jalur sebenarnya pihak pengembang. Untuk kawasan Padangsambian Kelod khususnya di daerah Jalan Gunung Payung tepatnya di Perumahan Taman Wira.
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Denpasar I Made Prapta mengatakan, bencana banjir yang terjadi kemarin terjadi di empat titik lokasi.
Lokasi terparah di Perumahan di Pasar Anyar Batu Kandik Uma Klungkung Padangsambian Kaja, sedikitnya ada 6 rumah warga dari 9 KK yang dihuni 34 orang terendam.
“Beberapa balita dan lansia dievakuasi menggunakan tandu,” ujar Prapta.
LOkasi banjir kedua di Perumahan Tegal Indah Jalan Tangkuban Perahu Padangsambian Klod.
Selanjutnya di kawasan Perumahan Taman Wira Jalan Gunung Payung Padangsambian Klod, menurut Prapta kondisi banjir terparah di lokasi ini, sedikitnya ada 70 rumah warga yang terendam.
Kondisi serupa juga terjadi di Perumahan Pondok Galeria Uma Medui Padangsambian Denpasar Barat.
“sekarang sudah kembali normal dan air sudah surut sehingga warga tinggal membersihkan sisa lumpur yang sempat merendam perumahan warga, selain itu petugas kami juga tadi ikut membantu di lapangan,” kata Prapta.
Wali Kota Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan, titik banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Denpasar barat disebabkan curah hujan di hulu cukup tinggi.
“Ini diperparah adanya penyempitan beberapa saluran drainase yang dilakukan beberapa pengembang,” sebutnya.
Perumahan Taman Wira misalnya saluran air seolah-olah terjepit di sela-sela pemukiman.
“Kami berharap masyarakat juga ikut mengawasi jika ada pengembang yang menutup saluran air” kata Rai Mantra. (gek)