Peringatan Dewa Bumi di Solo Hibur Wisatawan

8 September 2014, 07:24 WIB

KabarNusa.com – Ratusan warga Tiongkok di Solo, Jawa Tengah bersuka cita merayakan hari ulang tahun Dewa Bumi atau Kongco Hok Tik Cing Sien dengan menggelar kirab keliling kota.

Mereka mengenakan kostum dan atribut didomimasi khas warna merah, serta ornamen lainnya bertuliskan huruf Cina sehingga kian menambah Kemeriahaan acara yang selalu digelar setahun sekali.

Berbagai kesenian ‎termasuk  liong dan barongsai ikut ditampilkan dalam kirab yang secara resmi dibuka Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.

Mereka juga menampilkan atraski yang menakjubkan dari tiga lion dan enam barongsai, dalam kirab itu juga diarak patung dewa bumi lengkap dengan ornamen kebangsawan kaum Tionghua.
Bagi warga keturunan, mereka meyakini bila dewa bumi ini sebagai dewa pelindung.

Empat patung dewa bumi dengan berbagai ukuran, diiringi musik khas dari daratan Cina ditandu secara beramai-ramai menelusuri sepanjang kota Solo, mulai dari Klenteng Tien Kok Sie ‎yang terletak dekat Pasar Gede, Jalan Jenderal Sudirman, Ronggowarsito.

Peserta pawai melintasi kawasan Keprabon, serta berhenti sejenak di klenteng Coyudan sebelum kembali lagi ke klenteng pasar gede melewati jalan Slamet Riyadi.

Selain empat patung dewa bumi, beragam simbol dewa lainnya pun ikut diarak. Tak ketinggalan, satu buah gunung berukuran besar yang berisi hasil-hasil pertanian dan rempah-rempah.‎ Termasuk berbagai sesaji khusus berupa kue Tiong Ciu Pia atau kue bulan.

Seperti halnya patung dewa bumi serta simbol-simbol dewa, gunungan berisi hasil-hasil pertanian serta rempah-rempah inipun diarak. Saat arak-arak ini, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo-pun memberikan angpao kepada barongsai yang mendekatinya.

Seperti halnya warga Jawa, bagi warga Tionghua peringatan ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia alam yang telah memberikan tanah yang subur.

Sehingga sudah selayaknya mereka membalasnya dengan ikut merawat bumi seperti halnya warga Jawa menggelar  ruwatan atau sedekah bumi bagi orang jawa.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku sangat mendukung tradisi ini.

“Kegiatan ini selain melestarikan tradisi masyarakat Tionghua, tradisi dewa bumi inipun diharapkan mampu mendongkrak pariwisata kota Solo,” katanya di Solo, Jawa Tengah Minggu 7 September 2014.

Terlebih, sebutan kota Solo sebagai kota jasa, budaya dan pariwisata. Sehingga dengan kirab ini, ikut mendongkat pariwisata Kota Solo.

Diakhir kirab, satu buah gunungan yang juga ikut dikirab, dibagikan kepada warga masyarakat. Dalam sekejap, gunungan tersebut ludes diserbu warga yang sudah menantikannya.(tyo)

Berita Lainnya

Terkini