Pertajam Aspirasi Pembangunan di Bawah Tabanan Gelar Musrenbang

25 Maret 2016, 02:00 WIB

Kabarnusa.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan menggekar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) 2016 dalam upaya mempertajam seluruh aspirasi yang tertampung dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) 2016 tingkat kecamatanbeberapa waktu lalu.

Musrenbang pada Kamis (24/3/2016) di Ruang Pertemuan Utama Kantor Bupati Tabanan.

Selain mempertajam aspirasi di tingkat kecamatan, Musrenbang tingkat kabupaten tersebut juga dilakukan untuk menyelaraskan, mengklarifikasi, serta menyepakati Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Tabanan 2017.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryasututi dalam sambutan dibacakan Sekda I Nyoman Wirna Ariwangsa, menyatakan hal itu saat membuka Musrenbang.

“Musrenbang yang kita selenggarakan ini merupakan momen penting untuk merumuskan dna menyelaraskan rencana program dan kegiatan SKPD agar benar-benar terarah dan mendukung target kinerja pembangunan Kabupaten Tabanan,” kata Buupati Eka lewat Sekda Wirna Ariwangsa.

Kegiatan dihadiri Kepala Kejaksaan Negeri Tabanan, perwakilan dari Pengadilan Negeri, Kodim 1619/Tabanan, unsur pimpinan Komisi di DPRD Kabupaten Tabanan, pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Tabanan, para camat dan perbekel se-Tabanan. Termasuk utusan dari Kepala Bappeda Provinsi Bali.

Bupati Eka kembali menegaskan, pertanian menjadi fokus utama pembangunan Tabanan. Baik yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang menaungi RKPD yang disusun tiap tahunnya.

Terkait pengembangan ekonomi, isu strategis yang menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat menyangkut masih lemahnya daya saing, penciptaan nilai tambah, dan akses pasar pada sektor pertanian, UMKM, dan pariwisata.

Sebagai penyangga utama perekonomian Tabanan, masih diperlukan adanya inovasi dan terobosan-terobosan baru untuk mampu bangkit dari kondisi saat ini.

Kunci utama pengembangan ekonomi adalah penanganan produksi pertanian. Kita harus bangkitkan kemampuan petani dan kelompok usaha lainnya untuk mengolah hasil tani mereka.

“Dan, buat BUMDes di setiap desa untuk menjamin pasar hasil pertanian dan olahannya. Dengan itu, petani tidak dipusingkan dengan urusan menjual hasil usaha mereka serta tidak dibohong-bohongi para tengkulak,” tegasnya.

Selain pertanian, isu lainnya yang menjadi sorotannya menyangkut bidang kesehatan. Seiring dengan munculnya berbagai keluhan terkait pelayanan rujukan.

Terutama menyangkut ketersediaan tempat untuk perawatan di rumah sakit yang mulai tidak memadai.

“Masyarakat sering kecewa karena tidak ada kamar yang tersedia di rumah sakit, termasuk rumah sakit swasta. Untuk itu kita harus membangun rumah sakit yang lebih besar dengan jumlah kamar yang mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Kita lanjutkan pengembangan rumah sakit Nyitdah apapun caranya,” imbuhnya.

Bidang pendapatan daerah, dia juga mengingatkan perlunya sumber-sumber pendapatan baru untuk meningkatkan pendapatan daerah yang masih relatif kecil dan belum mampu mencukupi kebutuhan pembangunan.

“Kondisi ini juga yang membuat kita masih begitu bergantung pada dana perimbangan dari pusat. “Saya menyadari banyak hal yang harus dibenahi dan dikerjakan,” ucapnya.

Seiring berkembangnya tuntutan masyarakat dan perubahan lingkungan. Untuk itu saya mengajak semua pihak mencurahkan segala potensi yang dimiliki untuk membangun Tabanan.

“Menjadikan Tabanan yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, diumumkan tiga kecamatan yang berhak atas dana Rp 2 milyar dalam Program Inovasi Kecamatan (Intan).

Dana sebesar itu akan dibagikan ke tiga kecamatan yang sebelumnya telah berkompetisi dalam penyampaian program.

Tiga kecamatan itu antara lain Kecamatan Tabanan dengan program unggulannya SIMPEL (Sistem Informasi Pelayanan Berbasis Elektronik), Kecamatan Kerambitan dengan programnya Taman Harmoni Kecamatan, dan Kecamatan Pupuan dengan programnya Mendekatkan Pelayanan Penanganan Kebencanaan. (gus)

Berita Lainnya

Terkini