Pertamina EP Sumbang Pengungsi Sulawesi Tengah Sebesar Rp 75 Juta

2 Oktober 2018, 00:00 WIB
pertamina%2Blogo
ilustrasi

Luwuk –   Kegiatan bertema Run to Give dilakukan Pertamina EP Asset 4 di Luwuk, Kabupaten Bangai, Sulawesi Tengah tak hanya mengeksplore keindahan alam Luwuk Bangai, tetapi juga berhasil menggalang dana kemanusiaan bagi korban bencana gempa bumi di Palu dan Donggala.

Bantuan terkumpul dari para penghobi lari dari semua asset Pertamina EP yang memiliki wilayah operasi mulai dari Aceh hingga Papua ini berjumlah Rp 75 juta dan barang kebutuhan pengungsi dengan nilai sekitar Rp 33 juta.

Bantuan untuk korban gempa Palu dan Donggala ini secara simbolis diterima oleh Kepala Logistik BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Banggai, Ais Dato Adam.

Menurut rencana Senin (1/10/2018), dana yang terkumpul dari penghobi lari dan manajemen Pertamina EP akan ditransfer ke rekening BPBD Banggai.

“Mudah-mudahan pembuatan rekening dari pihak BPBD bisa selesai Senin hari ini, sehingga kami bisa mentransfer dana yang terkumpul,” kata General Manager Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto Usai memimpin upacara Hari Kesaktian Pancasila di Field Donggi Matindok, Senin (1/10/2018).

Amperianto menambahkan, kegiatan Run to Give dimulai dari garis start  di Bukit Teletubbies Luwuk

sejauh 10 KM dengan garis finish di kantor Polsek Luwuk dan dilanjutkan dengan kegiatan bersepeda menyusuri jalanan Kota Luwuk sejauh 5 KM.

Kegiatan dilanjutkan dengan berenang di Pantai Kilo 5 kota luwuk yang dikenal jernih dan indah.

“Jadi semua peserta yang datang dari berbagai wilayah produksi Pertamina EP tidak hanya menikmati keindahan alam Kabupaten Bangai dan memperkuat rasa cinta tanah air, tetapi juga menunjukkan kepedulian pada korban bencana gempa bumi di Palu dan Donggala,” lanjut Agus Amperianto.

Diketahui, Pertamina EP memiliki wilayah kerja membentang dari Aceh hingga Papua, khusus untuk di wilayah Sulawesi wilayah produksi mereka ada di CPP Donggi dan CPP Matindok.

Dari dua lokasi di bawah manajemen Pertamina EP Asset 4 ini memiliki kapasitas produksi gas hingga sebesar 105 MMscfd.

“Dari pantauan teman-teman di lapangan, kegiatan produksi di CPP Donggi & CPP Matindok tidak mengalami gangguan paska gempa Palu. Keandalan sumur gas dan fasilitas produksi masih terjaga”, kata Agus Amperianto.

Dipaparkan saat ini produksi gas di CPP Matindok sebesar 50,64 MMSCFD dari CPP Donggi sebesar 39,87 MMSCFD dan gabungan dari dua CPP tersebut 90,51 MMSCFD, sementara untuk produksi minyak mencapai 896 BOPD atau 111,63%. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini