![]() |
Wamen ESDM Archandra Tahar dalam kunjungan di DPPU Komodo Labuan Bajo NTT |
LABUAN BAJO – Pertamina mampu menjaga pasokan stok BBM selama libur panjang Hari Natal dan Tahun Baru di Nusa Tenggara Timur.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM), Arcandra Tahar, melakukan kunjungan kerja ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Komodo, Labuan Bajo, hari Kamis (03/01) untuk memastikan pasokan energi primer di NTT.
Arcandra mengapresiasi atas peran Pertamina dalam mendukung program pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, juga atas pencapaian Pertamina dalam Program BBM Satu Harga, khususnya di NTT.
Arcandra berharap target Pertamina dalam mendirikan BBM Satu Harga dapat dilanjutkan sesuai target hingga 2019.
Selain itu, Arcandra menyampaikan bahwa Kementerian ESDM akan melakukan studi untuk melaksanakan Program Konversi Minyak Tanah ke LPG, baik untuk masyarakat maupun nelayan di NTT, dan meminta Pertamina untuk ikut berperan.
Dalam kunjungan tersebut, hadir anggota Komisi VII, Ferry Kase, Komite BPH Migas, Henry Achmad, dan Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula. Kunjungan diterima Direktur Logistic, Supply Chain, & Infrastructure (LSCI), Gandhi Sriwidodo, dan GM MOR V, Ibnu Chouldum.
Menurut Gandhi, DPPU Komodo merupakan pilot project untuk melayani bandara-bandara perintis.
Seperti disampaikan Gandhi, konsep DPPU modular relatif lebih sesuai untuk menyuplai kebutuhan Avtur di bandara perintis, untuk tetap menghubungkan daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah yang belum terlayani moda transportasi lain serta mendorong pertumbuhan dan pengembangan wilayah.
Dalam paparannya, Ibnu menyampaikan, selama masa Satgas Natal dan Tahun Baru 2019, sempat terjadi kenaikan konsumsi hingga 50% di DPPU Komodo, dengan jumlah penerbangan rata-rata hingga 15 penerbangan per hari.
Pertamina mampu menjaga ketahanan stock di atas batas aman, lebih dari 20 hari dengan rincian di DPPU sebesar 7 hari dan di Terminal BBM Ende lebih dari 13 hari.
Pertamina MOR V pada tahun 2018 ditargetkan untuk mengoperasikan 10 titik BBM Satu Harga, namun hingga bulan Desember sudah terealisasi 11 (sebelas) titik dengan rincian 5 (lima) titik di NTB dan 6 (enam) titik di NTT.
Hasil tersebut melebihi target yang ditetapkan oleh Pemerintah dan diharapkan dapat membawa manfaat yang lebih besar kepada masyarakat. Pertamina senantiasa menjamin masyarakat mendapatkan bahan bakar dengan mudah dan terjangkau terutama bagi masyarakat yang berada di pelosok. (rhm)