Pertumbuhan BPR di Bali Lampaui Bank Umum

7 Januari 2014, 10:39 WIB
Peresmian Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali, Senin, 6/1/2014 (Kabarnusa)

Kabarnusa.com, Denpasar – Kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Bali kian positif dan direspons masyarakat bahkan pertumbuhannya mencapai 26,73 persen lebih tinggi di atas pertumbuhan bank umum.
 

Dari data dilansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali diketahui kinerja perbankan mengalami pertumbuhan meskipun secara umum terjadi pelambatan ekonomi.

“Seluruh indikator kinerja perbankan mengalami peningkatan di mana total aset bank umum per Oktober 2013 mencapai Rp73,6 Triliun,” sebut Kepala OJK Bali Zulmi saat peresmian Kantor OJK Bali di Gedung Bank Indonesia Denpasar, Senin 6 Desember 2014.

Tercatat pertumbuhan bank umum untuk year to year (Y-o-Y) sebesar 18,41 persen. Untuk total dana pihak ketiga yang dihimpun pihak ketiga mencapai Rp62,3 Triliun sampai Oktober 2013.

Yang menggembirakan, sambung Zulmi, justru terjadi pada BPR di mana kinerja  pertumbuhannya melebihi pertumbuhan bank umum. BPR berhasil membukukan total aset mencapai Rp6,7 Triliun sehingga tumbuh sekira 26,73 persen (y-o-y).

Sedangkan total dana pihak ketiga yang dihimpun BPR mencapai Rp4,7 Triliun atau tumbuh sekita 24,98 persen (y-o-y).

“Secara nasional pertuimbuhan dana pihak ketiga BPR sebesar 12,50 persen,” tandasnya dalam acara yang dihadiri Anggota Dewan Komisaris OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Sri Kusumaningtitu Setiono dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Ditambahkan Zulmi, pertumbuhan DPK juga diikuti peningkatan kemamouan perbankan Bali dalam melaksanakan fungsi intermediasi yang tercermin dari rasio kredit terhadap dana yang dihimpun  (LDR) bank umum per Oktober mencapai 76,40 persen.

Sedangkan LDR BPR di Bali mencapai 83,09 persen di mana LDR BPR Secara nasional sebesar 83,41 persen.

Untuk penyaluran kredit perbankan di Bali tercatat sebesar Rp52,4 Trilun sedangkan total penyaluran kredit BPR berhasil dibukukan sebesar Rp5,8 Triliun.

Hal lainnya disampaikan Zulmi, untuk jangkauan layaanan perbankan kepada masyarakat juga semakin luas di mana sampai Oktober 2013 jumlah kantor bank mencapai 841 kantor dan 285 jaringan kantor BPR.

“Konsentrasi terbesar layanan perbankan di Kota Denpasar, Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar,” imbuhnya.

Diakuinya, dengan pengalihan kewenangan berupa pengawasan dan pengaturan terhadap sektor jasa keuangan atau perbankan yang dialihkan dari BI ke OJK< maka diyakini OJK akan menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya dan melindungi kepentinhgan konsumen.

Diketahui, OJK Bali merupakan salah satu dari 35 kantor OJK di Indonesia di mana OJK Bali di bawah koordinator dari kantor regional 3 yang berkedudukan di Surabaya. (rma)

Berita Lainnya

Terkini