Perusahaan Asing Kuasai Tender Reklame di Bandara Ngurah Rai

21 September 2015, 06:13 WIB

Reklame%2Bbandara%2Bngurah%2Brai

Kabarnusa.com
Para pengusaha asing banyak menguasi tender pemasangan reklame di
lingkungan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali sehingga
pengusaha lokal kian tersingkir.

Kebijakan tender reklame dalam kawasan Bandara Ngurah Rai nyaris menutup peluang pengusaha reklame lokal.

Pihak
PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Ngurah Rai dan unit perusahaannya,
Strategic Bussines Unit (SBU) Commercial Bandara I Gusti Ngurah Rai yang
mengurus tender reklame, banyak memenangkan tender perusahaan kakap termasuk asing.

Sebelumnya,
Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta dan komisi VI DPR RI mengimbau
agar PT Angkasa Pura I dan SBU Commercial Bandara Ngurah Rai, memberi
peluang bagi pengusaha reklame lokal.

Kini, pemenang tender yang
reklame-reklamenya menguasai kawasan Bandara Ngurah Rai berasal dari
pengusaha luar Bali bahkan pengusaha raksasa di Asia.

“PAP tidak
merangkul pengusaha lokal di Bali. Pemenang tender  perusahaan raksasa
reklame di Asia,” tukas ketua Persatuan Perusahaan Periklanan (P3I) Bali
I Nengah Tamba di Denpasar, Minggu (20/9/2015).

Selama ini, P3I
Bali terus berjuang agar penguasaha lokal diberi akses mengikuti tender.
Hanya saja, persyaratan tender kerap membuat pengusaha lokal tidak berdaya.

Di pihak lain, Tamba menduga reklame di bandara tidak mengantongi izin mendirikan bangunan reklame (IMBR).

Selain itu, Peraturan Bupati (Perbub) Badung Nomor 80 Tahun 2014 tentang penataan reklame juga telah dilabrak. Pasalnya, reklame di di dalam bandara Ngurah Rai itu tidak masuk dalam zona penataan Reklame kabupaten Badung.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Trikora Harjo, menolak memberikan komentarnya.

Triharjo berdalih, tanggung jawab soal penataan reklame di bandara Ngurah Rai bukan domainnya.

Persoalan tender dan penataan reklame itu menjadi kewenangan pihak SBU Commercial Bandara Ngurah Rai.

“Silahkan
konfirmasi ke SBU. Kami tidak berurusan dengan reklame,” pintanya.
Sejauh ini, pihak  SBU Commercial Bandara Ngurah Rai juga belum bisa
dikonfirmasi terkait masalah itu. (kto)

Artikel Lainnya

Terkini