Pesona Jatiluwih Festival 2025: Merayakan Tradisi, Membangun Keberlanjutan

Jatiluwih Festival bentuk penghormatan mendalam terhadap Subak, sistem irigasi komunal yang menjadi jantung ekologis dan spiritual Bali.

17 Juli 2025, 05:20 WIB

Tabanan – Jatiluwih Festival VI, sebuah perayaan yang akan kembali memukau dunia pada 19-20 Juli 2025. Setelah gemilang diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia (2012) dan dinobatkan sebagai Desa Terbaik Dunia oleh UN Tourism (2024), Jatiluwih tak hanya menjaga tradisi, tetapi juga merintis masa depan berkelanjutan yang menginspirasi.

Festival ini bukan sekadar ajang kumpul, melainkan  penghormatan mendalam terhadap Subak, sistem irigasi komunal yang menjadi jantung ekologis dan spiritual Bali.

Subak tak hanya mengairi sawah, tetapi juga menyuburkan filosofi Tri Hita Karana – keseimbangan sempurna antara manusia, alam, dan spiritualitas – yang menjadi fondasi pembangunan berkelanjutan di desa ini.

Di sinilah Anda bisa merasakan langsung bagaimana sebuah kearifan lokal mampu menjadi mercusuar bagi keberlanjutan global.
Selami Kekayaan Budaya yang Menggugah Jiwa

Bersiaplah untuk terhanyut dalam pesona budaya yang tak terlupakan! Pengunjung akan disambut oleh tarian maskot Desa Jatiluwih yang ceria, pertunjukan seni kontemporer yang memukau, serta peluncuran spektakuler Kostum Karnaval Jatiluwih Dewi Sri dan Jatayu yang akan menjadi tontonan tak terlewatkan.

Lebih dari sekadar hiburan visual, Anda juga diundang untuk terlibat langsung dalam lokakarya budaya yang otentik: mulai dari membuat laklak, mencium aroma kopi sangrai yang khas, hingga berkreasi dengan lelakut jerami. Setiap aktivitas adalah pintu gerbang menuju pemahaman mendalam tentang jiwa Bali.

Festival ini juga menjadi panggung bagi UMKM lokal, tempat para pengrajin dan pelaku kuliner menyuguhkan hidangan khas dan produk kerajinan tangan terbaik mereka.

Di sini, Anda akan menyaksikan bagaimana budaya bukan hanya identitas, melainkan juga daya hidup ekonomi – di mana tradisi berpadu dengan inovasi, dan desa menjadi pusat inspirasi berkelanjutan.

Dengan target lebih dari 4.000 pengunjung dari berbagai negara setiap hari, Jatiluwih Festival VI adalah bukti nyata bahwa Bali yang lestari dan mendunia bukan sekadar impian, melainkan sebuah realita yang terus dianyam dengan ketekunan.

“Kami ingin membangun harapan dari akar kami sendiri,” ujar John Ketut Purna, Kepala Pengelola DTW Jatiluwih, menegaskan visi luhur di balik setiap helaan napas festival ini.

Jatiluwih Festival VI bukan hanya ajakan untuk datang, tetapi sebuah seruan untuk berpartisipasi – karena masa depan Bali, dan masa depan dunia, dimulai dari desa-desa yang setia merawat nilai-nilai luhur mereka. ***

Berita Lainnya

Terkini