Pesta Kembang Api Jepang dan Jember Fashion Carnaval Meriahkan Penutupan Sleman Culture Fest 2025

Sleman Culture Fest (SCF) dimeriahkan pesta kembang api spektakuler bertajuk Heiwa Hanabi: The Peace Fireworks dari Jepang.

25 Agustus 2025, 10:24 WIB

Sleman – Perhelatan akbar Sleman Culture Fest (SCF) 2025 resmi ditutup dengan meriah pada Sabtu, 23 Agustus 2025 malam di Lapangan Denggung.

Acara penutupan ini dimeriahkan dengan pesta kembang api spektakuler bertajuk Heiwa Hanabi: The Peace Fireworks, sebuah kolaborasi apik antara Sakuranesia dan Heiwa Matsuri dari Jepang.

Ribuan warga lokal dan turis memadati area Lapangan Denggung untuk menyaksikan pertunjukan kembang api raksasa yang memukau.

Tak hanya itu, acara ini juga menampilkan pertunjukan fesyen istimewa dari Jember Fashion Carnaval (JFC) yang memadukan keindahan budaya Indonesia dan Jepang dalam balutan busana yang artistik.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyampaikan kebanggaannya atas suksesnya penyelenggaraan festival ini. Ia menilai SCF 2025 berhasil mengangkat nilai-nilai budaya lokal sekaligus memperkuat kerja sama internasional.

Festival ini bukti nyata, kearifan lokal dan kekayaan budaya kita tetap hidup dan berkembang.

“Dari panggung seni, tarian rakyat, musik tradisi, hingga karya kreatif generasi muda, semuanya memberikan semangat kebersamaan dan kebanggaan bagi kita,” ujar Danang dalam sambutannya.

Danang juga menekankan bahwa pesta kembang api Heiwa Hanabi membawa pesan penting tentang harapan dan cita-cita bagi generasi muda.

“Pesta kembang api ini menjadi simbol bahwa anak-anak kita harus memiliki mimpi dan cita-cita setinggi langit. Kita sebagai orang dewasa memiliki tanggung jawab untuk memberikan ruang, kesempatan, dan dukungan agar mereka tumbuh dengan pendidikan yang baik, berkualitas, dan berbudi mulia,” tambahnya.

Acara penutupan ini turut dihadiri sejumlah tamu kehormatan, termasuk GBPH Prabukusumo, Founder Heiwa Matsuri Mayu Ogawa, Founder Mirai Gift Masanari Aso, Founder Sakuranesia Tovic Rustam, serta Founder Yayasan Sakuranesia Society Tomomi Sakura Ijuin.

Sebagai bentuk apresiasi, Danang Maharsa juga menyerahkan cinderamata kepada Mayu Ogawa dan mengumumkan para pemenang lomba Festival Upacara Adat.

Kemeriahan JFC dengan kostum-kostum megahnya semakin menyempurnakan malam penutupan ini, menunjukkan bagaimana kolaborasi antar bangsa dapat menginspirasi generasi muda untuk mencintai budaya sendiri sambil tetap terbuka terhadap keberagaman global. ***

Berita Lainnya

Terkini