Penggarapan lahan mina padi dimulai pada Oktober 2021 dengan memberdayakan 200 orang masyarakat sekitar sehingga membuka lapangan kerja baru. Penggarapan mina padi tersebut harus segera rampung karena panen perdana ditargetkan pada Januari 2022.
Ia menggerakkan petani agar menggunakan benih nila ukuran 12 up (40 ekor per kg). Sebanyak 350 ribu ekor benih nila tersebut dibeli dari beberapa Pokdakan setempat.
Saat ini, Mina Padi Panembangan telah berhasil menyelesaikan masa panen yang dibagi menjadi tiga tahap. Panen pertama dihadiri Wakil Bupati Banyumas pada 20 Januari 2022.
Diskan Tabanan Uji Coba Budidaya Ikan Nila Sistem Mikodal
Panen kedua disaksikan Bupati Banyumas pada 3 Februari 2022. Terakhir, panen tahap tiga dilakukan pada 24 Februari 2022, dihadiri Anggota Komisi IV DPR RI Sunarna dan Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan, Lilly Aprilya Pregiwati. Total panen mencapai lebih dari 25 ton ikan nila.
Penjualan nila hasil panen lancar. Para bakul lokal sudah antre untuk mengangkut ikan, lantaran ukuran nila yang dipanen sesuai kebutuhan pasar (5-6 ekor per kg) dengan harga yang kompetitif berkisar Rp22 ribu/kg.
Ikan akan didistribusikan ke Pasar Aji Barang, Cilacap, Banjarnegara, dan Purbalingga. Di sisi lain, Mina Padi Panembangan juga melahirkan sebuah Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) yang beranggotakan istri pembudidaya. Adapun produk Poklahsar tersebut meliputi keripik baby nila, pepes nila, dendeng nila, dan nila bumbu.
KKP Bangun Percontohan Kawasan Budidaya Udang di Sumbawa
Diketahui, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono berkomitmen mengakselerasi pembangunan perikanan budidaya, khususnya pada kampung perikanan melalui program prioritas yang digaungkan. Pasalnya, selain untuk memperkuat ketahanan pangan, pengembangan kampung perikanan dinilai mampu membangkitkan ekonomi desa pasca pandemi Covid-19, bahkan berkontribusi terhadap ekonomi nasional. ***