PHDI Harapkan Pemimpin Karangasem Jaga Kawasan Suci

4 Agustus 2015, 06:36 WIB

Tirta%2BYatra%2BSudirta

Kabarnusa.com – Kalangan pemuka agama mengharapkan lahirnya pemimpin di Bali termasuk di Kabupaten Karangasem yang berkomitmen kuat dalam menjaga kesucian Pura dan kawasannya, baik Sad Kahyangan, Dang Kahyangan, Kahyangan Tiga, dan ribuan pura lain yang di-sungsung  umat Hindu.

Hal itu disampaikan Ketua PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) Prov. Bali, Prof. Dr. IGN Sudiana serangkaian Tirta Yatra dari Calon Bupati dan Calon Bupati, Wayan Sudirta- Made Sumiati di Pura Lempuyang, Pura Silayukti, Pura Andakasa, Pura Goa Lawah dan Pura Besakih Senin 3 Agustus 2015. 

Pemimpin Karangasem, mesti figur yang memiiki kearifan lokal, seperti Bhisama PHDI tentang Kesucian Pura, maupun nilai-nilai lain seperti konsep Tri Hita Karana.

Di mana hal itu mesti ada keseimbangan dalam hubungan manusia dengan Tuhan (Parahyangan), hubungan dengan sesama manusia (Pawongan) maupun dengan alam lingkungan (pawongan).

Tanpa komitmen seperti itu, Pura-pura di Bali tidak mungkin terjaga kelestarian dan kesuciannya, karena kecenderungan investasi yang eksploitatif akan berlomba membangun di kawasan-kawasan suci, karena lanskap dari tanah di kawasan suci sangatlah indah dan asri.

“Tapi, bila tidak dijaga dan dibiarkan seluruhnya terbangun, keasriannya akan sirna, kesuciannya akan tercemar,” tegas Sudiana.

Tirta Yatra dipuput pemangku pura  setempat, dihadir beberapa sulinggih yang sekaligus memberikan dharma wacana perihal pentingnya menjadikan politik sebagai pelayanan suci kenegarawanan.

Selain punya tugas melakukan ngelokapala seraya, Sulinggih wajib membimbing umat termasuk calon pemimpin, agar tetap di jalan dharma, seperti yang diajarkan agama.

Justru karena dalam prakteknya banyak sekali politisi yang tersangkut masalah, dan politik diasumsikan sangat kotor, kehadiran dan bimbingan Sulinggih sangatlah penting.

Sudiana menyatakan, kehadiran calon kepala daerah ke kahyangan jagat  yang penting, mesti dipandang sebagai bentuk komitmen calon bersangkutan terhadap pentingnya menjaga kesucian pura  dan kawasannya.

Apalagi, kalau yang menjadi calon adalah figur yang konsen membela Dang Kahyangan dan Sad Kahyangan dan kawasan sucinya, seperti diatur dalam Bhisama Parisada tentang Kesucian Pura.

‘Upacara Tirta Yatra yang dihadiri tim dan pasangan kandidat Sudirta dan Sumiati, punya makna penting.

Parisada dan Sulinggih punya tanggung jawab dan kewajiban moral, untuk memastikan bahwa calon kepala daerah adalah figur yang komit membela kepentingan umat Hindu, termasuk diantaranya Bhisama Parisada tentang Kesucian Pura dan Kawasannya,” imbuh Sudiana. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini