TABANAN – Politikus senior PDI Perjuangan Nyoman Adi Wiryatama mengingatkan soliditas kader jangan terpecah belah karena energi akan habis hanya untuk menyelesaikan friksi-friksi khususnya menjelang pemilihan Gubernur Bali mendatang. Hal itu disampaika Adi di sela pelantikan 64 pengurus anak ranting PDI Perjuangan se-Kecamatan Baturiti, Senin (16/1/2017).
Para pengurus yang jumlahnya mencapai 320 orang tersebut dilantik dan diambil sumpahnya oleh Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan yang juga anggota DPRD Tabanan I Nyoman Suta di Wantilan Pura Pucak Kembar, Desa/Kecamatan Baturiti.
Proses pelantikan dan pengambilan sumpah disaksikan anggota DPR RI I Made Urip dan Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama. Adi menekankan soal soliditas, ksususnya menjelang pemilihan gubernur, soliditas wajib untuk dijaga.
“Selaku orang tua, kalian semua harus bersatu. Tidak terpecah belah. Apalagi perpecahannya di dalam,” katanya mengingatkan. Menurut mantan Bupati Tabanan dua periode itu, jika terus terpecah tidak solit maka apa yang kalian cita-citakan tidak akan sulit untuk dicapai. “Jangan sampai energi kita habis untuk menyelesaikan friksi-friksi,” tegasnya.
Dalam acara iru, tampak juga petugas partai yang duduk di eksekutif Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Wakil Bupati Tabanan yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Tabanan I Komang Gede Sanjaya serta jajarannya, serta pengurus PAC PDI Perjuangan Baturiti lainnya yakni I Nyoman Suadiana.
Ketua DPC PDI Perjuangan Tabanan I Komang Gede Sanjaya dalam sambutannya menyebutkan, Baturiti menjadi daerah ketiga yang telah melaksanakan pelantikan anak ranting. Sebelumnya, pelantikan telah dilakukan di Kecamatan Kerambitan dan Pupuan.
“Pelantikan ini merupakan amanat partai yang telah digariskan dalam Kongres yang berlangsung di Grand Bali Beach pada 2014 lalu. Namun, karena agenda perpolitikan yang begitu padat, baru bisa dilaksanakan pada saat ini,” jelasnya.
Di kesempatan itu, Sanjaya berharap agar 320 orang pengurus anak ranting tersebut bahu-membahu membesarkan partai. Salah satu caranya dengan membangun komunikasi yang aktif bersama tokoh-tokoh masyarakat. “Jadilah mata dan telinga partai di banjar,” tegas Sanjaya. (gus)