Denpasar – Pj. Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya memimpin Apel Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28 tahun 2024, dengan tema “Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan Yang Sehat”, sekaligus menyampaikan pesan-pesan penting Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian.
Apel Peringatan Hari Otonomi Daerah tahun 2024 dengan tema “Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan Yang Sehat” diselenggarakan di Halaman Kantor Gubernur Bali, Denpasar pada Kamis 25 April 2024.
Pada kesempatan pagi itu, Pj. Gubernur Bali membacakan sambutan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian.
Dalam sambutannya, Mendagri Tito Karnavian mengatakan bahwa Otonomi Daerah bertujuan untuk memberikan pelayanan publik bagi masyarakat secara efektif, efisien dan ekonomis melalui berbagai inovasi kebijakan pemerintahan yang menekankan kepada kekhasan daerah yang bersangkutan serta pemanfaatan potensi sumber daya alam yang bijak dan berkelanjutan.
Sementara secara demokrasi, Otda juga bisa menjadi instrumen pendidikan politik di tingkat lokal yang mempercepat terwujudnya masyarakat madani atau civil society.
Dikatakan, proses demokrasi di tingkat lokal melalui penyelenggaraan pemilihan perwakilan daerah secara langsung yang akan kita laksanakan nanti di bulan November 2024, penyusunan Perda mengenai APBD sampai perencanaan pembangunan daerah yang melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif.
Selain mendorong partisipasi masyarakat, kebijakan desentralisasi juga diharapkan dapat memperbaiki tata hubungan pusat-daerah sehingga menjadi lebih proporsional, harmonis dan produktif dalam rangka penguatan persatuan dan kesatuan bangsa. Perlu ditekankan bahwa otonomi daerah ini tidak bersifat eksklusif atau terpisah satu sama lain, namun pencapaian satu tujuan secara tidak langsung akan mempengaruhi percepatan pencapaian tujuan lainnya.
Selanjutnya, masih dalam arahannya, Mendagri juga mengatakan saat ini Pemda secara eksisting dihadapkan pada hambatan dan tantangan dalam pembangunan daerah untuk mendorong program pembangunan nasional meliputi penanganan stunting.
Kemudian, penurunan angka kemiskinan ekstrem, pengendalian inflasi, peningkatan pelayanan publik yang berkualitas melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), percepatan proses pemulihan perekonomian nasional maupun daerah serta ekonomi hijau dan lingkungan yang sehat.
Ia mengatakan Pemerintah Pusat menargetkan tahun 2024 angka stunting anak turun menjadi 14 persen secara nasional, untuk itu koordinasi dan sinergitas seluruh jajaran Forkopimda Provinsi dan Kabupaten/Kota perlu ditingkatkan dalam mengambil langkah-langkah strategis dalam upaya menekan angka stunting di wilayah masing- masing.
Mendagri Tito Karnavian menegaskan bahwa setelah berlangsungnya Otda selama 28 tahun, kebijakan ini telah banyak memberikan dampak positif, seperti meningkatnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), bertambahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kemampuan Fiskal Daerah.
Dia berharap kepada daerah-daerah otonom baru yang telah berhasil meningkatkan PAD dan kemampuan fiskalnya.
Lebih lanjut, peningkatan tersebut diharapkan agar dimanfaatkan untuk program-program pembangunan dan kesejahteraan rakyat, sehingga dapat meningkatkan angka IPM, menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan konektivitas serta akses infrastruktur yang baik dan lain-lain.
Apel pada pagi itu diikuti oleh seluruh staf Sekretariat Daerah Provinsi Bali serta Pejabat struktural dan pejabat fungsional dari seluruh Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. ***