Pimpinan Daerah di Bali Sesalkan Bentrok Ormas

18 Desember 2015, 20:14 WIB

Kabarnusa.com
Para pimpinan daerah baik kepolisian, pemerintahan, TNI hingga Desa
Pekraman di Bali menyatakan prihatin dan menyesalkan peristiwa bentrokan
di Lapas dan antar anggota Ormas di Denpasar yang menyebabkan jatuhnya
empat korban jiwa.

Saat digelar pertemuan silaturahmi yang
digagas Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto, para pimpinan daerah
yang hadir seperti Ketua DPRD bali Nyoman Adi Wiryatama, Kasdam
IX/Udayanan Brigjen Hadi Kusnan, Ketua Majelis Utama Desa Pekraman Bali
Jro Gede Suwena menyatakan prihatin atas insiden berdarah yang terjadi
Kamis (17/12/2015) kemarin.

Kapolda Sugeng menuturkan, peritiswa
yang merenggut nyawa dua orang napi akibat ditusuk senjata tajam. Jika
keributan atau perkelahian dengan tangan kosong maka kemungkinan masih
bisa tertangani.

“Selaku Kapolda, saya sangat prihatin dan
menyesalkan atas kejadian ini, saya berjanji akan menuntaskan kasus
ini,” tegasnya di hadapan petinggi dua ormas besar di Bali Baladika dan
Laskar Bali, Jumat (18/12/2015).

Menurut Kapolda, Keamanan di
Bali sangatlah penting karena sebagai daerah wisata dunia yang banyak
dikunjungi wisatawan asing dan domestik.

“Kalau Bali mencekam
turis akan takut, yang mau datang tidak jadi akan datang ke Bali dan
berdampak pada  perekonomian,” katanya mengingatkan.

Kapolda
Sugeng juga meminta agar kalangan media memberitakan peristiwa tersebut
secara profesional karena tulisan media akan berdampak luas tidak hanya
di Bali nasional bahkan sampai dunia internasional.

Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama menyatakan hal senada prihatin dan menyesalkan atas kejadian bentrokan berdarah.

“Tujuan
ormas dibentuk sebetulnya sama , yaitu untuk menjaga Bali. Malah saat
ini Bukan ISIS yang ditakutkan, tetapi kita yang berkelahi,” ucap mantan
Bupati Tabanan dua periode itu.

“Saya tahu nyali keduanya
(Laskar Bali dan Baladika Bali) berani-berani, yang sebetulnya untuk
menjaga Bali, justru berkelahi,” ucapnya.

Dia mengingatkan,
saat ini akan memasuki tahun 2016, akhir tahun 2015 untuk itu, dia sependapat
dengan Kapolda, agar pertemuan itu, kedua pihak yang bertikai bisa
didamaikan .

“Laskar Bali dan Baladika Bali diharapkan bagaimana,
kita bisa membangun silahturahmi, saling ketemu. dengan bertemu bisa
mencegah kesalahpahaman,” sambungnya.

Wiryatama mengaku pasca
kerusuhan di Lapas dan Jalan Teuku Umar Denpasar, sempat mendapat SMS
(Short Mesage Services) dari koleganya di Jepang yang menanyakan kondisi
Bali yang dikatakan sangat mencekam.

“Saya sangat khawatir dan
miris atas info tersebut,  Saya setuju didamaikan agar tidak terjadi
lagi kasus bentrok ormas ini,” tegas politikus PDIP itu.

Dalam kesempatan sama, Kasdam IX/Udayana Hadi Kusnan menyatakan, turut berbelasungkawa atas jatuhnya korban dalam insiden tersebut.

“Kita
semua patut berbela sungkawa Karena emosi sesaat. mari kita akhiri
emosi ini dan kita serahkan kepada proses hukum, Kita akhiri kejadian
kemarin dan tidak terjadi lagi,” harapnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini